digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Abigael Alisa
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan, populasi remaja perempuan berada pada ruang yang terbatas. Mereka kurang berpartisipasi pada fasilitas antenatal karena terdapat batasan berupa rasa malu dan ketidaknyamanan, minim informasi dan komitmen, dan dukungan yang tidak memadai. Hal tersebut berkaitan dengan Millennium Development Goals yang keempat yaitu mengurangi angka kematian anak dan kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Tujuan perancangan adalah menciptakan pregnancy resource center sebagai ruang interaksi sosial, ruang privat dan edukasi, tempat kelompok remaja tersebut merasa diterima dengan adanya akses fasilitas pemberdayaan, advisory center, daycare, kebutuhan sehari-hari, fasilitas penunjang fase prenatal dan postnatal remaja (Labour Room Complex) dan tempat tinggal bersama temporer (maternity homes). Pendekatan arsitektur perilaku dan lingkungan diharapkan menjawab isu perancangan yang mencakup sense of community, isu familiaritas, dan kesumpekan. Aksesibilitas juga menjadi fokus utama yang juga menjaga privasi mereka tetapi tetap mempertahankan visibilitas dan pengawasan. Target lokasi mengacu pada analisis lanjut data sekunder Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 (Riskesdas 2013), provinsi dengan angka teratas kehamilan yang tidak diinginkan adalah Jawa Barat (22,8%). Untuk upaya mengakhiri kehamilan, Jawa Barat tetap menduduki tempat teratas (18,2%). Selain itu, target lokasi adalah dekat dengan rumah sakit, dan mudah dijangkau oleh penduduk dengan skala ekonomi menengah ke bawah. Adapun lokasi yang terpilih berada di lahan seluas 6000 m2 pada Jalan Sukamulya, Suka Asih, Kota Bandung, Jawa Barat. Konsep utama perancangan adalah bangunan mempunyai fokus secara internal, dengan setiap entrance bangunan menghadap ruang berkumpul utama (sociopetal space) sehingga terdapat hierarki ruang berkumpul yang dilingkupi oleh fasilitas. Fasilitas publik dan Labour Room Complex berada di sisi depan untuk “menutup” rancangan dalam tapak sehingga tidak terlihat dari jalan umum. Massa fasilitas dibuat membelok untuk memperkuat konsep feminin yang “melengkung”. Fasilitas semi-privat mengarahkan orientasi ke maternity homes sebagai “perhentian akhir” yang berada pada kontur tertinggi tapak.