digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Calvin Adiwijaya Saputra
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB1 Calvin Adiwijaya Saputra
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB2 Calvin Adiwijaya Saputra
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB3 Calvin Adiwijaya Saputra
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB4 Calvin Adiwijaya Saputra
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB5 Calvin Adiwijaya Saputra
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

PUSTAKA Calvin Adiwijaya Saputra
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

Merkuri merupakan logam berat yang secara alami dapat ditemukan dalam minyak dan gas alam. Merkuri pada gas alam terdapat dalam bentuk merkuri unsur, merkuri organik, merkuri partikulat, dan merkuri ionik. Merkuri pada gas alam menjadi masalah karena dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan, keracunan katalis, serta membahayakan kesehatan dan keselamatan pekerja. Metode yang umum digunakan dalam proses penghilangan uap merkuri dari gas alam adalah adsorpsi. Bentonit merupakan salah satu jenis mineral lempung (clay) montmorillonit yang dapat digunakan sebagai adsorben dari uap dan ion merkuri. Fungsionalisasi permukaan bentonit dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi dari bentonit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan fungsionalisasi permukaan bentonit oleh gugus merkapto untuk meningkatkan kemampuan bentonit dalam mengadsorpsi ion dan uap merkuri. Fungsionalisasi permukaan bentonit dilakukan dengan cara merefluks bentonit teraktivasi asam dengan 3-merkaptopropil trimetoksisilan (MPTMS) dan pelarut toluena. Bentonit terfungsionalisasi merkapto dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, SEM-EDS, potensial zeta, dan BET untuk menentukan keberhasilan fungsionalisasi permukaan bentonit. Fungsionalisasi permukaan bentonit oleh gugus merkapto menghasilkan produk yang optimum pada waktu aktivasi 1 jam dengan jumlah MPTMS sebanyak 30 mL. Spektrum FTIR bentonit terfungsionalisasi merkapto menunjukkan puncak pada bilangan gelombang 2933 cm-1 dan 2559 cm-1 yang masing-masing diakibatkan oleh vibrasi stretching gugus alifatik CH2 dan gugus -SH. Difraktogram XRD menunjukkan tidak adanya perubahan struktur dari bentonit setelah melewati proses fungsionalisasi permukaan. Penurunan intensitas difraksi pada difraktogram XRD menunjukkan bahwa permukaan bentonit telah tertutupi oleh gugus organik merkapto. Karakterisasi SEM-EDS menunjukkan bahwa permukaan bentonit terfungsionalisasi merkapto menjadi lebih kasar dan tebal dan munculnya puncak atom S yang tidak terdapat pada bentonit mentah. Karakterisasi potensial zeta dan BET menunjukkan adanya peningkatan pada nilai potensial zeta dan luas permukaan. Potensial zeta mengalami kenaikkan dari -53,3 mV untuk bentonit mentah menjadi -23,3 mV, -27,6 mV, dan -24,6 mV untuk bentonit terfungsionalisasi merkapto dengan variasi jumlah MPTMS 7,5 mL, 15 mL, dan 30 mL. Luas permukaan bentonit mengalami kenaikkan dari 76,352 m2/g untuk bentonit mentah menjadi 114,936 m2/g untuk bentonit terfungsionalisasi merkapto. Studi pustaka dilakukan untuk menentukan potensi bentonit terfungsionalisasi merkapto dalam mengadsorpsi ion merkuri dan uap merkuri yang dilakukan dengan menggunakan metode PCA. Berdasarkan pada hasil karakterisasi maka dapat disimpulkan bahwa fungsionalisasi permukaan bentonit oleh gugus merkapto berhasil dilakukan. Berdasarkan studi pustaka, bentonit terfungsionalisasi merkapto memiliki potensi dalam mengadsorpsi uap merkuri pada temperatur rendah yang digunakan dalam pemrosesan gas alam.