digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nathalia
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Pertumbuhan penduduk di kota besar sangat tinggi, disebabkan oleh banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia pada kota-kota besar, sehingga penduduk banyak melakukan urbanisasi dari kota kecil ke kota besar. Penduduk yang melakukan urbanisasi tidak memiliki tempat tinggal sehingga menyebabkan penumpukan penduduk pada daerah yang berdekatan dengan tempat kerja menjadikan daerah tempat tinggal menjadi kumuh. Dalam upaya mengurangi perkampungan kumuh yang ada, perlu diadakan proyek berupa rumah susun pada daerah kumuh sehingga penduduk yang tinggal di tempat tersebut mendapat tempat tinggal yang lebih layak. Lokasi proyek berada di kawasan perdagangan Kota Bandung, Jawa Barat dengan luas lahan yang akan digunakan kurang lebih seluas 13.900m2 . Lahan yang akan digunakan adalah lahan perkampungan yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga perlu dilakukan peremajaan kawasan menjadi bangunan rumah susun yang dilengkapi dengan ruang terbuka pada lahannya. Masyarakat yang direncanakan menjadi penghuni dari rumah susun ini adalah masyarakat yang sebelumnya tinggal pada lahan tersebut. Pada saat ini, lahan proyek terdapat rumah-rumah penduduk yang berdekatan dan berada pada lahan yang miring. Penghuni pada lahan merupakan masyarakat yang memiliki penghasilan rendah sehingga pada setiap kelompok masyarakat memiliki kebiasaan hidup yang berbeda. Pada lahan proyek terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah kurangnya ruang terbuka, sehingga memiliki konsep urban farming yang membuat pengguna rumah susun dapat menanam tanaman di mana saja baik di dalam atau di luar unit hunian. Unit hunian yang terdapat pada rumah susun ini memiliki satu ukuran, penghuni memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sehingga pada setiap unit hunian terdapat ruang usaha dan untuk memenuhi kebutuhannya dibuat fleksibel dengan diterapkannya sistem mezanin pada unit hunian yang dapat digunakan untuk ruang tidur anak atau gudang.