digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Tari topeng adalah salah satu seni pertunjukan tradisi yang telah tumbuh dan berkembang sejak masa Hindu. Awalnya kesenian ini menjadi sarana dalam upacara adat yang berkaitan dengan ritual pemanggilan ruh-ruh para leluhur untuk memberikan berkah dan keselamatan. Sedangkan pada masa Islam, kesenian ini dimanfaatkan oleh Sunan Gunung Jati sebagai media dakwah, dan bentuk pertunjukannya menggambarkan tingkat keimanan manusia. Ciri khas pertunjukan ini adalah penari menggunakan lima karakter topeng yaitu Panji, Pamindo, Rumyang, Patih serta Klana, dan kelengkapannya seperti baju, kain, hiasan kepala yang disebut sobrah. Walaupun secara visual tampak sederhana, ternyata terdapat nilai-nilai simbolis yang berkaitan dengan masa pertumbuhan kesenian ini, yaitu adanya filosofi dari dua ajaran agama besar yaitu Hindu dan Islam, serta berkaitan dengan konsep mandala sebagai wacana primordial masyarakat Indonesia.