digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP ANGGA ARIANSYAH 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP ANGGA ARIANSYAH 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ANGGA ARIANSYAH 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ANGGA ARIANSYAH 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ANGGA ARIANSYAH 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ANGGA ARIANSYAH 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ANGGA ARIANSYAH 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Industri asuransi di Indonesia saat ini bertambah jenuh, terlihat dari market asuransi yang membidik segmen pasar yang sama dan penggunaan strategi pemasaran yang sama dengan menggunakan agen pemasaran, perusahaan-perusahaan asuransi saat ini berada dalam samudra merah. Brand asuransi di Indonesia sendiri saat ini belum terlalu baik, hal ini dikarenakan sistem yang dulunya kurang baik, masih menimbulkan trauma bagi masyarakat untuk mengikuti asuransi. Agen-agen yang bekerja dengan tidak profesional, namun hal ini juga dikarenakan sistem perekrutan agen asuransi yang tidak kompetitif, sehingga di dapat agen-agen yang malah menimbulkan citra buruk bagi asuransi, dan merugikan konsumen itu sendiri karena merasa di tipu. Sistem pemasaran asuransi memerlukan sistem baru, tidak bisa hanya sekedar menggunakan sistem agen dengan metode direct-selling, sistem ini rentan akan kutu loncat, dimana agen yang tidak berhasil atau gagal mendapat nasabah akan keluar dari perusahaan, atau agen yang gagal memenuhi target perusahaan, dan juga agen yang sukses pun bisa keluar dari perusahaan dikarenakan sistem kompensasi dari perusahaan lain yang lebih besar dan menarik baginya. Pada penelitian ini digunakan matriks empat langkah demi mendapatkan kanvas strategi yang baru, berdasarkan Blue Ocean Strategy sebagai pedoman, untuk keluar dari tingkat persaingan. Digunakan FGD (Focus Group Discussion) dan kuesioner dalam pengumpulan data primer. Untuk menentukan kanvas strategi yang baru digunakan kerangka kerja empat langkah, dimana dilakukan analisis terhadap variabel-variabel apa saja yang harus ditingkatkan, dikurangi, dihilangkan dan diciptakan terhadap kanvas strategi yang lama. Dari FGD yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa variabel-variabel yang menjadi poin penting bagi konsumen dalam memilih asuransi yaitu proteksi, imej perusahaan, kedekatan emosional dengan agen asuransi, proses klaim, kemudahan cara bayar, manfaat asuransi, cara promosi, program unit-linked dan pemasaran bancassurance. Dari uji korelasi dihasilka koefisien korelasi r adalah 0.39 sehingga koefisien determinasi r2 adalah 0.15 atau 15%. uji t mendapatkan 2.952 bila dibandingkan dengan t tabel hasilnya lebih besar sehingga dapat disimpulkan adanya korelasi antara tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan serta variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini signifikan. Kanvas strategi yang baru atau masa depan yang didapat merupakan strategi baru bagi perusahaan untuk keluar dari samudra merah dan menciptakan strategi-strategi samudra biru. Dimana pada strategi ini berfokus pada penciptaan financial consultant atau SDM yang berkualitas demi meningkatkan imej perusahaan, memberikan pelayanan cepat terhadap proses klaim dan pembuatan polis, fokus pada dua produk baru yaitu produk asuransi kombinasi dan asuransi berbasis investasi yang fleksibel dalam mencairkan dana, serta melakukan kerjasama dengan RS bersalin untuk meningkatkan brand awareness terhadap produk asuransi pendidikan.