digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Squeezing merupakan suatu jenis deformasi besar yang bergantung terhadap waktu yang terjadi di sekitar terowongan dan dapat terasosiasi dengan rayapan yang diakibatkan oleh terlewatinya tegangan geser. Potensi terjadinya squeezing dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti menurunnya kekuatan massa batuan yaitu modulus deformasi dan naiknya nilai K yang menunjukkan kondisi terowongan bukan Hidrostatis. Masalah fenomena squeezing yang terjadi pada dinding terowongan pengelak pada Bendungan Manikin dapat diatasi dengan grouting yang merupakan pre-support method. Grouting merupakan suatu perkuatan dengan menginjeksi campuran antara semen dan air ke dalam rbatuan sekitar terowongan dengan tekanan tertentu, kemudian dalam waktu tertentu cairan tersebut akan menjadi padat secara fisika maupun kimiawi. Umumnya pemasangan tebal grouting lebih besar dari zona plastis terowongan saat support belum dipasang dipasang disekitar terowongan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai total displacement pada penerapan penanganan squeezing dengan metode grouting. Penanganan dengan grouting dilakukan pada nilai E sebesar 230 MPa, 100 MPa, dan 80 MPa, awalnya terowongan memiliki nilai displacement sebesar 21 cm, 45cm, dan 55 cm, setelah dilakukan grouting terowongan mengalami penurunan displacement menjadi 7,1 cm, 12 cm dan 13.7 cm. Oleh karena itu, grouting merupakan salah satu metode penanganan fenomrna squeezing yang paling efektif dalam menahan deformasi yang terjadi pada sekitar terowongan pengelak Bendungan Manikin.