Untuk membantu masayarakat yang terdampak Covid-19 pemerintah
mengeluarkan Bantuan Sosial Tunai (BST). Dalam penyalurannya diserahkan
kepada pt pos Indonesia, tiap kelurahan memberikan data penerima BST kepada pt
pos Indonesia. Untuk mencegah antrian dari penerima BST yang datang dan tidak
sesuai dengan protokol 5M, dibutuhkan penjadwalan dan penyebaran penerima
BST. Metode Fuzzy Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution
(Fuzzy TOPSIS) digunakan untuk penjadwalan dan penyebaran dengan tujuan
mencegah antrian di kantor pos Indonesia. Metode ini bisa mendapatkan
perankingan dari semua alternatif yang akan dibandingkan sehingga kepentingan
dari tiap instansi dapat terakomodir. Keuntungan dari metode Fuzzy adalah dapat
merubah data yang bersifat linguistic menjadi numeric dalam rentang 0-1,
sedangkan metode TOPSIS dapat menangani problem multi kriteria yang diberi
bobot sesuai dari pemakai. Perhitungannya menggunakan excel dan evaluasinya
melakukan implementasi dilapangan. Kriteria yang dipakai usia, penghasilan,
pendidikan, jarak, dan pekerjaan. Kesimpulan dari penelitian ini penjadwalan
menggunakan metode Fuzzy TOPSIS efektif untuk mencegah antrian, dengan
menjadwalkan penerima BST yang datang tiap jam protokol 5M dapat terlaksana.
Perangkingan yang dilakukan dengan metode Fuzzy TOPSIS dapat memberi
alternatif solusi bagi instansi terkait mengenai penjadwalan dan penyebaran
penerima BST