Saat ini, Indonesia sedang mengalami marak-maraknya proses transaksi jual beli
online yang memanfaatkan jasa ekspedisi. Akan tetapi seiring meningkatnya
popularitas jasa ekspedisi ini, terjadi pula sejumlah permasalahan yang seharusnya
tidak terjadi. Sejumlah permasalahan yang ditemukan di lapangan adalah
terjadinya penggelapan barang oleh kurir, barang tidak sampai tepat waktu, barang
sampai dengan kondisi tidak baik, kurangnya pemantauaun terkait lokasi barang,
dan kurangnya keamanan kendaraan dari pencurian. Oleh sebab itu, dapat
disimpulkan bahwa permasalahan yang harus diselesaikan adalah keterbatasan
pemantauan kendaraan logistik.
Perkembangan teknologi merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk
mengatasi permasalah ini. Produk berupa aplikasi Internet of Things akan dengan
mudah melakukan pengawasan terhadap kendaraan. Oleh sebab itu, dirancang
sebuah sistem yang terdiri atas perangkat keras dan lunak yang mampu melakukan
pengawasan terhadap kendaraan maupun perilaku kurir. Untuk dapat
merealisasikan sistem ini, dirancang 6 buah subsistem yaitu subsistem antarmuka,
cloud computing, tenaga, komunikasi, akuisisi data dan pra pemrosesan data.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai 3 buah subsistem yaitu antarmuka,
cloud computing, dan tenaga serta casing dari produk.
Percangan subsistem anatamuka dilakukan untuk menampilkan sejumlah informasi
ringkas dari seluruh pengemudi dan kemudian pengguna dapat menavigasi laman
untuk mengamati pengemudi secara lebih detail. Sedangkan susbistem cloud
computing bertugas untuk mengklasifikasi penilaian pengemudi, geofencing, dan
thief detection. Dan terakhir subsistem tenaga akan bertugas memberikan sumber
daya ke seluruh rangkaian. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, ketiga
subsistem telah berhasil memenuhi standar keberhasilan yang ditentukan. Akan
tetapi untuk casing produk, spesifikasi yang ditentukan yaitu IP67 belum berhasil
direalisasikan karena masalah produksi.
Perpustakaan Digital ITB