digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arjuna Exaudi Sitorus
PUBLIC yana mulyana

COVER Arjuna Exaudi Sitorus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Arjuna Exaudi Sitorus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Arjuna Exaudi Sitorus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Arjuna Exaudi Sitorus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Arjuna Exaudi Sitorus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Arjuna Exaudi Sitorus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyakit kardiovaskular merupakan gangguan pada fungsi normal jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini juga merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia termasuk di Indonesia. Prevalensi tertinggi adalah serangan jantung (infark miokard) dan stroke iskemia. Salah satu pengobatan yang telah disetujui FDA untuk penanganan penyakit ini adalah dengan agen trombolitik seperti reteplase. Namun, reteplase belum tersedia dan belum pernah diproduksi di Indonesia. Reteplase merupakan protein multidomain dengan 9 ikatan disulfida. Saat ini, produksi protein reteplase rekombinan telah dilakukan pada sel prokariot (Escherichia coli). Produksi reteplase pada sel E. coli sering kali membentuk agregat tidak larut yang tidak aktif secara farmakologi atau disebut juga dengan badan inklusi. Berbagai metode dan strategi in vivo dan in vitro terus dikembangkan untuk dapat menghasilkan reteplase dalam bentuk aktif dan terlarut. Strategi in vitro cenderung lebih sederhana. Strategi in vitro secara umum terdiri dari isolasi, solubilisasi, pelipatan ulang, dan purifikasi. Solubilisasi dan pelipatan ulang merupakan proses yang paling sering dikaitkan dengan rendahnya rendemen reteplase terlarut dan aktif. Pada studi literatur ini, dikaji berbagai penelitian terdahulu terkait strategi in vitro untuk menghasilkan reteplase terlarut dan aktif. Studi literatur ini memberikan usulan metode solubilisasi dan pelipatan ulang badan inklusi reteplase dengan menghubungkan karakteristik badan inklusi reteplase dengan badan inklusi lain yang pada penelitian sebelumnya telah berhasil disolubilisasi atau dilipat ulang dan memberikan rendemen tinggi. Usulan solubilisasi mencakup dua metode mild solubilisation yaitu kombinasi medium basa (pH ? 12), DTT, dan chaotrope konsentrasi rendah seperti urea serta solubilisasi berbasis detergen seperti sarkosil. Metode pelipatan ulang yang diusulkan adalah pelipatan termediasi urease. Urease sebelumnya diimobilisasi pada resin NHS-Sepharose agar tidak menambah kontaminan. Prosedur dilanjutkan dengan penyaringan dan dialisis untuk menghilangkan resin dan amonia. Dialisis disertai dengan penambahan asam traneksamat (Txa) dan gliserol pada larutan dapar fosfat. Setelah itu, dilakukan dialisis kembali untuk menghilangkan kontaminan Txa dan gliserol sehingga diperoleh reteplase murni, aktif, dan terlarut.