Insomnia merupakan gangguan tidur yang umum dialami oleh orang dewasa dan merupakan suatu
faktor risiko penyebab melemahnya kesehatan baik secara fisik maupun mental. Hingga saat ini,
penanganan insomnia dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Penggunaan obatobatan untuk menangani insomnia terbukti memiliki efek samping yang berbahaya seperti amnesia
anterograde, kerusakan motorik, sulit berkonsentrasi, pengurangan fungsi kognitif, dan ataxia. Oleh
karena itu, untuk meminimalkan efek samping yang diakibatkan dari pemakaian obat-obat tersebut,
perlu dicari alternatif berupa obat herbal yang berasal dari tumbuhan yang memiliki aktivitas hipnotik
sedatif tetapi efek sampingnya lebih rendah. Studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan data
tumbuhan Indonesia yang memiliki aktivitas hipnotik sedatif dan menentukan tumbuhan yang paling
berpotensi untuk menangani insomnia. Sumber informasi yang digunakan berupa buku (Cabe Puyang
dan Materia Medika Indonesia) untuk pustaka empiris dan artikel ilmiah yang termuat pada mesin
pencari Pubmed dan Google Scholar untuk pustaka empiris, pustaka uji pre klinis, dan pustaka uji
klinis. Berdasarkan kajian seluruh literatur yang memuat bukti khasiat empiris, didapatkan 41
tumbuhan Indonesia yang memiliki aktivitas hipnotik sedatif. Berdasarkan kajian seluruh pustaka
penelitian uji pre klinis, didapatkan 24 tumbuhan Indonesia yang memiliki aktivitas hipnotik sedatif
dengan tumbuhan yang paling potensial untuk mengobati insomnia adalah Myristica fragrans dan
Stachytarpheta cayennensis. Serta berdasarkan kajian seluruh pustaka penelitian uji klinis, didapatkan
4 tumbuhan Indonesia yang memiliki aktivitas hipnotik sedatif yaitu Viola odorata L., Mimosa pudica
L., Passiflora incarnata, dan Valeriana officinalis