Salah satu upaya memanfaatkan energi panas bumi adalah dengan melakukan tahapan
eksplorasi dengan menentukan wilayah yang berpotensial memiliki keterdapatan sumber panas
bumi dengan memetakan sebaran mineral-mineral yang identik dengan panas bumi. Dilakukan
pengambilan sampel tanah pada bulan Juli s/d Agustus 2020 dengan kedalaman 1-1,5 meter
dari permukaan kemudian dianalisis di laboratorium dengan menggunakan metode analisis XRay
Fluoroscence (XRF) didapatkan persebaran unsur dan senyawa oksida serta menggunakan
metode analisis X-Ray Diffraction (XRD) didapatkan persebaran mineral yang relatif dominan
dijumpai yaitu: quartz, cristobalite, muscovite, alunite, albite, diopside, labradorite serta
kaolinite dari lokasi penelitian yang memiliki karakteristik pembentukan pH rendah dan
temperatur rendah yang menjadi salah satu penciri tipe alterasi advanced argillic. Semakin
banyaknya keterdapatan mineral alunite di permukaan menjadi salah satu pengindikasi
kemungkinan sumber panas berada dekat dengan permukaan, pada daerah penelitian terletak
pada wilayah Kawah Putih, bagian utara dan bagian barat laut dari Gunung Patuha. Dilakukan
juga penginterpretasian kondisi geologi dengan menggunakan diagram total alkali-silika (TAS)
vulkanik untuk mengklasifikasikan jenis batuan pada daerah penelitian menunjukkan jenis
batuan andesite basaltic-andesite, serta menggunakan diagram Chemical Index Alteration
(CIA) untuk mengetahui tingkat pelapukan dengan memasukkan nilai persentase tiga senyawa
oksida yaitu: Al2O3-K2O-(CaO+Na2O) yang menunjukkan tingkat pelapukan daerah penelitian
tergolong jenis moderate-high weathering.