ABSTRAK Muhammad Irfan
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Muhammad Irfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Irfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Irfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Irfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Irfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Irfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Irfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kawasan Bandung Utara (KBU) ditetapkan pemerintah sebagai kawasan lindung
yang berpengaruh cukup besar terhadap tata air di daerah bawahnya. Perubahan
tutupan lahan di KBU dapat mengakibatkan masalah lingkungan, seperti
penurunan cadangan air, banjir, longsor, dan kenaikan Land Surface Temperature
(LST) yang berdampak pada kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dan LST di KBU pada
tahun 2010, 2014, dan 2018 serta melihat hubungan antara keduanya. Penelitian
ini menggunakan data citra Landsat 5 dan 8 Surface Reflectance (SR) Tier 1, peta
tutupan lahan Jawa Barat keluaran BAPPEDA Jawa Barat, dan peta administrasi
RBI skala 1:25.000 untuk mendapatkan peta tutupan lahan dan LST KBU. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tipe tutupan lahan di KBU terdiri dari vegetasi
(hutan), badan air (sungai, danau, waduk, dan situ), area terbuka (kebun, ladang,
tegalan, sawah, dan semak belukar), dan area terbangun (permukiman, industri,
dan gedung). Persentase luas area terbuka di KBU dari tahun 2010-2018
berkurang dari 67,6% menjadi 57,5%, namun ditemukan pertambahan luas
vegetasi dari 9,6% menjadi 14,7% serta area terbangun dari 22,8% menjadi 27,7%.
LST di KBU dapat dibagi menjadi tiga kelas, yaitu rendah, sedang dan tinggi
dengan rata-rata pada tahun 2010, 2014, dan 2018 secara berurutan adalah 22,5°C;
23,6°C; dan 23,4°C. Persentase kawasan dengan LST rendah berkurang dari 19%
menjadi 16%. Hal ini diduga karena konversi kawasan bervegetasi menjadi
kawasan lain seperti kawasan perumahan. Persentase kawasan dengan LST
sedang pada tahun 2010-2018 menurun dari 61,3% menjadi 51,7%, sedangkan
pada kawasan dengan LST tinggi meningkat dari 18,7% menjadi 30,3% seiring
dengan penambahan area terbangun di KBU. Penambahan luasan vegetasi pada
tahun 2018 terjadi di kawasan Cimenyan dan Cilengkrang karena program
Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). LST akan sangat
dipengaruhi oleh keberadaan vegetasi dan badan air. Penambahan sebanyak 5%
vegetasi di KBU ternyata tidak dapat menurunkan suhu permukaan akibat
penambahan area terbangun. Oleh karenanya, penanaman tumbuhan terutama
pohon harus dilakukan untuk menurunkan LST di Kawasan Bandung Utara.