Pemesinan merupakan proses yang banyak digunakan karena dapat mencapai
toleransi yang cukup ketat. Hasil proses pemesinan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satu faktor yang cukup penting adalah pemosisian benda kerja. Prinsip
pemosisian benda kerja yang umum adalah prinsip 3-2-1. Kesalahan posisi pin
dapat mengakibatkan benda kerja proses pemesinan mengalami kesalahan.
Proses pemesinan yang paling umum dilakukan adalah proses meratakan benda
kerja (facing). Proses ini penting dilakukan karena perumakaan yang diratakan
biasanya digunakan sebagai referensi untuk pengerjaan maupun pengukuran fitur
lain. Proses facing biasanya dilakukan pada dua sisi benda kerja yang bersebrangan.
Kesalahan pada suatu sisi kerja dapat mengakibatkan kesalahan fitur lain.
Kesalahan pada proses facing dapat diakibatkan oleh kesalahan posisi tiga pin pada
prinsip 3-2-1.
Proses pengukuran kesalahan pin biasanya sulit untuk dilakukan secara berkala
pada lantai produksi. Kontrol kesalahan yang terjadi biasanya dilakukan
menggunakan metode kontrol kualitas secara statistik. Kekurangan metode ini
adalah identifikasi akar masalah tidak dapat dianalisis secara detail. Penelitian ini
membahas bagaimana mengidentifikasi kesalahan posisi pin berdasarkan nilai
pengukuran deviasi benda setelah proses facing menggunakan algoritma neural
network dan support vector regression. Proses facing dilakukan pada dua
permukaan yang bersebrangan sehingga kesalahan pada permukaan satu akan
mempengaruhi hasil permukaan yang lain.
Dua proses facing diamati secara terpisah menjadi dua kasus. Kasus pertama adalah
memprediksi nilai kesalahan pin berdasarkan nilai deviasi benda pada lima belas
titik pengukuran. Kasus kedua adalah memprediksi nilai kesalahan pin berdasarkan
nilai deviasi benda pada enam belas titik pengukuran dan kesalahan permukaan satu
yang diwakili oleh kesalahan pin pada kasus pertama. Model machine learning
dibuat menggunakan program Keras.
Proses pembuatan model meliputi pendefinisian objektif, persiapan data, pemilihan
parameter, pelatihan model, dan pengujian model. Pemilihan parameter pada algoritma neural network adalah pemilihan jumlah hidden layer, fungsi aktivasi
yang digunakan, dan nilai learning rate. Model dua hidden layer dengan fungsi
aktivasi ReLU merupakan parameter yang paling baik untuk memprediksi nilai
kesalahan pin baik pada kasus 1 maupun kasus 2. Algoritma support vector
regression memiliki beberapa parameter yang dapat diatur yaitu kernel, C, dan ?.
Kernel Gaussian RBF merupakan kernel yang paling baik untuk kasus 1 maupun
kasus 2.
Performa model neural network kasus 1 dan model kasus 2 berdasarkan R2 score
mencapai 0.960 dan 0.986. Model support vector regression kasus 1 dan kasus
model 2 berdasarkan R2 score mencapai 0.9485 dan 0.9921.
Perpustakaan Digital ITB