COVER Odara Eka Aptari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Odara Eka Aptari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Odara Eka Aptari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Odara Eka Aptari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Odara Eka Aptari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Odara Eka Aptari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Odara Eka Aptari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Dengan aplikasi serbaguna dan potensi penggunaan, nanoteknologi merupakan teknologi
baru yang umum dieksplorasi dan dikembangkan. Karena kelimpahannya, biaya rendah,
sifat listrik, dan karakteristik tidak beracun, nanopartikel zinc oxide (ZnO) adalah
nanomaterial yang paling umum digunakan dan menuntut. Ia memiliki struktur kristal
wurtzit heksagonal dan berbagai morfologi nanorods, nanoflakes, dll. Metode yang paling
umum untuk membuat nanopartikel ZnO adalah metode sol-gel. Metode sol-gel
merupakan metode yang mengalami mekanisme hidrolisis, polikondensasi, dan
pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nanopartikel ZnO dengan
menggunakan metode kimiawi yaitu metode sol-gel dan untuk mengetahui korelasi antara
berbagai parameter metode tersebut dengan karakteristik nanopartikel. Penelitian ini
terdiri dari sintesis nanopartikel ZnO melalui metode sol-gel, karakterisasi, dan analisis
data hasil. Variasi percobaan yang dilakukan adalah perbedaan jenis prekursor,
konsentrasinya dan waktu penuaan sol. Prekursor yang digunakan dalam percobaan
adalah seng asetat dihidrat dan seng nitrat dihidrat dengan konsentrasi masing-masing
0,05 M dan 0,1M. Variasi waktu penuaan sol meliputi 24 jam dan 48 jam. Morfologi
nanopartikel ZnO yang dihasilkan bervariasi mulai dari tidak beraturan hingga seperti
pelat. Berdasarkan analisis XRD, kristalinitas nanopartikel ZnO yang diperoleh memiliki
kristalinitas yang tinggi berkisar antara 69,7% sampai dengan 81,7% dengan ukuran
kristal 11,87 nm hingga 20,11 nm. Ukuran kristal sangat bergantung pada jenis prekursor
dan kristalinitas bergantung pada jenis prekursor, konsentrasi dan interaksinya. Indeks
keputihan nanopartikel ZnO juga diukur dan dua parameter yang sangat
mempengaruhinya adalah jenis prekursor (asetat) dan interaksi antara konsentrasi
prekursor dan waktu penuaan sol. Berdasarkan analisis DLS, ukuran partikel nanopartikel
sangat bergantung pada konsentrasi precursor dan penggunaan seng nitrat meningkatkan
hasil. Hal ini dapat disebabkan oleh ukuran kristal yang lebih rendah yang mengakibatkan
luas permukaan yang lebih tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aglomerasi. Untuk
mengetahui distribusi ukuran, diukur indeks polidispersitas nanopartikel dan penuaan sol
selama 24 jam memberikan hasil yang lebih terdispersi. Selain itu, morfologi nanopartikel
ZnO bervariasi dari plate-like hingga tidak beraturan.
Perpustakaan Digital ITB