Biomassa limbah kelapa sawit memiliki potensi yang besar di Indonesia. Pemerintah telah
mendorong pemanfaatan potensi biomassa untuk mengurangi penggunaan energi fosil
yang jumlahnya semakin menipis. Sumber alternatif yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi adalah Cangkang Kelapa Sawit (CKS) dan Tandan Kosong Kelapa
Sawit (TKKS). CKS dan TKKS dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dengan
berbagai cara mulai dari pembakaran langsung maupun proses termokimia. Karakteristik
dan kinetika CKS dan TKKS penting untuk diidentifikasi guna menentukan pemanfaatan
yang tepat. Namun, penelitian mengenai hal tersebut di Indonesia masih terbatas.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan karakteristik termal serta kinetika intrinsik
dari dekomposisi biomassa CKS dan TKKS menggunakan analisis termogravimetri
(TGA). Sampel CKS dianalisis dengan gas pembawa nitrogen serta udara pada laju
pemanasan 10, 15, dan 20°C/menit, sedangkan sampel TKKS dianalisis dengan gas
pembawa udara pada laju pemanasan 5, 10, dan 20°C/menit. Studi kinetika dengan
metode model-free dan metode model-fitting digunakan untuk menentukan parameter
kinetika dari dekomposisi termal CKS dan TKKS. Metode model-free yang digunakan
terdiri dari metode Ozawa-Flynn-Wall (OFW), Kissinger-Akahira-Sunose (KAS),
Starink, dan Friedman. Sementara, metode model-fitting yang digunakan adalah metode
Coats-Redfern.
Proses dekomposisi termal pada CKS1 terjadi proses pirolisis, sementara pada CKS2 dan
TKKS terjadi proses pembakaran. Berdasarkan kurva TGA dan DTG, TKKS lebih reaktif
daripada CKS. Pada metode model-free, energi aktivassi CKS lebih kecil daripada TKKS.
Metode OFW, KAS, dan Starink menunjukkan tren yang sama dan lebih baik daripada
metode Friedman. Pada metode model-fitting, dekomposisi termal biomassa dikendalikan
oleh model difusi dengan energi aktivasi CKS sebesar 52-73 kJ/mol untuk stage 1 serta
40-55 kJ/mol untuk stage 2. Sedangkan, energi aktivasi TKKS sebesar 58-81 kJ/mol.
Perpustakaan Digital ITB