digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biomassa limbah kelapa sawit memiliki potensi yang besar di Indonesia. Pemerintah telah mendorong pemanfaatan potensi biomassa untuk mengurangi penggunaan energi fosil yang jumlahnya semakin menipis. Sumber alternatif yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi adalah Cangkang Kelapa Sawit (CKS) dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). CKS dan TKKS dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dengan berbagai cara mulai dari pembakaran langsung maupun proses termokimia. Karakteristik dan kinetika CKS dan TKKS penting untuk diidentifikasi guna menentukan pemanfaatan yang tepat. Namun, penelitian mengenai hal tersebut di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan karakteristik termal serta kinetika intrinsik dari dekomposisi biomassa CKS dan TKKS menggunakan analisis termogravimetri (TGA). Sampel CKS dianalisis dengan gas pembawa nitrogen serta udara pada laju pemanasan 10, 15, dan 20°C/menit, sedangkan sampel TKKS dianalisis dengan gas pembawa udara pada laju pemanasan 5, 10, dan 20°C/menit. Studi kinetika dengan metode model-free dan metode model-fitting digunakan untuk menentukan parameter kinetika dari dekomposisi termal CKS dan TKKS. Metode model-free yang digunakan terdiri dari metode Ozawa-Flynn-Wall (OFW), Kissinger-Akahira-Sunose (KAS), Starink, dan Friedman. Sementara, metode model-fitting yang digunakan adalah metode Coats-Redfern. Proses dekomposisi termal pada CKS1 terjadi proses pirolisis, sementara pada CKS2 dan TKKS terjadi proses pembakaran. Berdasarkan kurva TGA dan DTG, TKKS lebih reaktif daripada CKS. Pada metode model-free, energi aktivassi CKS lebih kecil daripada TKKS. Metode OFW, KAS, dan Starink menunjukkan tren yang sama dan lebih baik daripada metode Friedman. Pada metode model-fitting, dekomposisi termal biomassa dikendalikan oleh model difusi dengan energi aktivasi CKS sebesar 52-73 kJ/mol untuk stage 1 serta 40-55 kJ/mol untuk stage 2. Sedangkan, energi aktivasi TKKS sebesar 58-81 kJ/mol.