COVER Priscilla Amanda
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB1 Priscilla Amanda
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB2 Priscilla Amanda
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB3 Priscilla Amanda
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB4 Priscilla Amanda
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB5 Priscilla Amanda
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
?-Amilase (E.C.3.2.1.1) merupakan salah satu enzim yang paling banyak digunakan di berbagai bidang industri, seperti industri makanan, tekstil, farmasi, dan kimia. Pemisahan ?- amilase dari campuran reaksi, enzim-substrat-produk, sulit dilakukan sehingga menyebabkan keterbatasan penggunaan enzim secara berulang. Amobilisasi enzim merupakan metode yang efektif untuk membuat enzim dapat digunakan berulang, sehingga dapat menurunkan biaya yang dibutuhkan industri pengguna enzim. Selain itu, amobilisasi juga dapat meningkatkan stabilitas enzim. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja amobil ?-amilase rekombinan BmaN2 dari Bacillus megaterium NL3 pada matriks silika termodifikasi (3- aminopropil)trimetoksisilan (APTMS)-glutaraldehid dan silika termodifikasi N1-[3- (trimetoksisilil)propil]dietilentriamin (NTMSPDETA)-glutaraldehid dengan metode pengikatan kovalen. Pada penelitian ini, silika disintesis menggunakan tetraetil ortosilikat (TEOS) dan dimodifikasi dengan APTMS atau NTMSPDETA, dan dilanjutkan menggunakan glutaraldehid. Berdasarkan spektrum FTIR silika termodifikasi APTMS dan glutaraldehid, diperoleh puncak pada bilangan gelombang 3737,47-3012,74 cm-1 yang diperoleh dari serapan ikatan O-H pada gugus Si-OH, puncak pada bilangan gelombang 1654,16 dan 1630,8 cm-1 yang berasal dari gugus N-H, puncak pada bilangan gelombang 1368,95-975,33 cm-1 milik gugus Si-O-Si, dan puncak pada bilangan gelombang 851,19-754,77 yang berasal dari gugus Si-O. Sedangkan pada spektrum FTIR silika termodifikasi NTMSPDETA dan glutaraldehid diperoleh puncak pada bilangan gelombang 3737,09-3005,39 yang berasal dari serapan ikatan O-H, puncak pada bilangan gelombang 1655,79 dan 1629,06 cm-1 milik gugus N-H, puncak pada bilangan gelombang 1367,67-975,73 cm-1 dari serapan ikatan Si-O-Si, puncak pada bilangan gelombang 850,28-755,9 cm-1 yang berasal dari serapan gugus Si-O, dan puncak pada bilangan gelombang 2995 cm-1 milik gugus C-H. Perubahan warna pada padatan silika termodifikasi glutaraldehid dari warna putih menjadi krem menunjukkan silika telah berhasil dimodifikasi. Uji kinerja silika termodifikasi APTMS dan glutaraldehid dengan metode DNS menghasilkan waktu kontak optimum matriks dengan enzim adalah pada waktu 30 menit, suhu
optimum pengontakkan adalah 30°C, pH optimum pengontakkan adalah pH 4, aktivitas enzim teramobilisasi tersisa 41% setelah digunakan sebanyak 4 kali, dan aktivitas enzim teramobilisasi tersisa 39% setelah disimpan selama 10 hari. Sedangkan uji kinerja silika termodifikasi NTMSPDETA dan glutaraldehid belum sempat dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, amobilisasi enzim telah berhasil untuk mengubah karakter enzim dan berpotensi untuk digunakan berulang kali.
Perpustakaan Digital ITB