COVER Intan Permata Sari
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kromium merupakan logam strategis yang banyak digunakan pada berbagai
industri khususnya sebagai bahan baku stainless steel. Sumber utama logam
kromium adalah mineral kromit (Cr2O3). Mineral kromit umumnya dipisahkan dari
pengotornya dengan menggunakan konsentrasi gravitasi seperti shaking table,
spiral concentrator, dan jigging. Namun, metode konsentrasi gravitasi memiliki
kekurangan dalam mengolah partikel halus (< 0.5 mm). Sekitar 50% berat kromit
dalam umpan masuk ke tailing sehingga tailing tersebut mengandung lebih dari
20% Cr2O3. Terbuangnya mineral berharga ke dalam tailing menyebabkan kerugian
baik dari sisi ekonomi dan pemeliharaan sumber mineral. Oleh karena itu,
pengembangan teknologi konsentrasi gravitasi telah banyak dilakukan, salah
satunya dengan mengombinasikan gaya gravitasi dengan gaya sentrifugal untuk
memisahkan partikel halus, seperti yang diterapkan pada multi-gravity separator
(MGS) dan Falcon concentrator. Pengambilan kromit pada tailing menjadi hal
yang sangat penting dan perlu dikembangkan prosesnya demi memelihara sumber
kromit untuk masa depan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengolah
tailing dari pabrik kromit, termasuk MGS dan Falcon concentrator karena
kemampuannya dalam mengolah partikel halus. Terdapat beberapa parameter
operasi yang perlu diperhatikan dalam penggunaan MGS yakni drum speed, laju
wash water, sudut kemiringan drum, dan shake amplitude. Sedangkan terdapat
kecepatan putaran bowl dan tekanan air pada pengoperasian Falcon concentrator.
Penelitian mengenai pengolahan tailing kromit menggunakan MGS dan Falcon
concentrator pada berbagai parameter operasi telah dilakukan dan terus
berkembang untuk mendapatkan hasil yang optimal. Namun, banyaknya kombinasi
dan lebarnya rentang variasi parameter operasi yang digunakan menyulitkan dalam
menentukan kondisi operasi optimal. Oleh karenanya, ulasan mengenai pengaruh
parmeter operasi terhadap kinerja MGS dan Falcon concentrator dalam mengolah
tailing kromit menjadi diperlukan.
Proses pengulasan literatur diawali dengan menyusun rumusan masalah, yaitu
pengaruh parameter operasi terhadap hasil konsentrasi tailing kromit menggunakan
MGS dan Falcon concentrator. Dari rumusan masalah tersebut, dilakukan
pencarian literatur melalui jurnal, buku, dan laman internet. Melalui literatur yang
didapat, literatur tersebut diseleksi dengan meninjau abstraknya agar sesuai dengan
topik studi. Selanjutnya dilakukan peringkasan dan analisis pada data-data
percobaan yang terdapat pada literatur. Kemudian dilakukan pembahasan dengan
menganalisis data-data yang telah dikumpulkan dengan teori dan keadaan ideal
yang seharusnya terjadi. Hasil analisis data dan pembahasan dipadukan dan
vii
dibandingkan sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan dapat menjawab
tujuan penelitian.
Hasil ulasan menunjukkan bahwa untuk meningkatkan perolehan hasil MGS dapat
dilakukan dengan meningkatan drum speed dan menurunkan laju wash water serta
sudut kemiringan drum. Sementara pada Falcon concentrator peningkatan
kecepatan putaran bowl dan penurunan tekanan air dapat meningkatkan perolehan
konsentrat pada partikel dengan ukuran lebih halus, sedangkan kecepatan putaran
bowl dan peningkatan tekanan air dapat meningkatkan perolehan konsentrat pada
partikel dengan ukuran lebih kasar. Hasil konsentrasi tailing kromit menggunakan
MGS dapat meningkatkan kadar Cr2O3 yang semula ~20% hingga lebih dari 40%
dengan perolehan lebih dari 60%. Sedangkan menggunakan Falcon concentrator
kadar Cr2O3 yang semula ~10% pada tailing kromit dapat meningkat hingga ~60%.