digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Intan Permata Sari
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Intan Permata Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kromium merupakan logam strategis yang banyak digunakan pada berbagai industri khususnya sebagai bahan baku stainless steel. Sumber utama logam kromium adalah mineral kromit (Cr2O3). Mineral kromit umumnya dipisahkan dari pengotornya dengan menggunakan konsentrasi gravitasi seperti shaking table, spiral concentrator, dan jigging. Namun, metode konsentrasi gravitasi memiliki kekurangan dalam mengolah partikel halus (< 0.5 mm). Sekitar 50% berat kromit dalam umpan masuk ke tailing sehingga tailing tersebut mengandung lebih dari 20% Cr2O3. Terbuangnya mineral berharga ke dalam tailing menyebabkan kerugian baik dari sisi ekonomi dan pemeliharaan sumber mineral. Oleh karena itu, pengembangan teknologi konsentrasi gravitasi telah banyak dilakukan, salah satunya dengan mengombinasikan gaya gravitasi dengan gaya sentrifugal untuk memisahkan partikel halus, seperti yang diterapkan pada multi-gravity separator (MGS) dan Falcon concentrator. Pengambilan kromit pada tailing menjadi hal yang sangat penting dan perlu dikembangkan prosesnya demi memelihara sumber kromit untuk masa depan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengolah tailing dari pabrik kromit, termasuk MGS dan Falcon concentrator karena kemampuannya dalam mengolah partikel halus. Terdapat beberapa parameter operasi yang perlu diperhatikan dalam penggunaan MGS yakni drum speed, laju wash water, sudut kemiringan drum, dan shake amplitude. Sedangkan terdapat kecepatan putaran bowl dan tekanan air pada pengoperasian Falcon concentrator. Penelitian mengenai pengolahan tailing kromit menggunakan MGS dan Falcon concentrator pada berbagai parameter operasi telah dilakukan dan terus berkembang untuk mendapatkan hasil yang optimal. Namun, banyaknya kombinasi dan lebarnya rentang variasi parameter operasi yang digunakan menyulitkan dalam menentukan kondisi operasi optimal. Oleh karenanya, ulasan mengenai pengaruh parmeter operasi terhadap kinerja MGS dan Falcon concentrator dalam mengolah tailing kromit menjadi diperlukan. Proses pengulasan literatur diawali dengan menyusun rumusan masalah, yaitu pengaruh parameter operasi terhadap hasil konsentrasi tailing kromit menggunakan MGS dan Falcon concentrator. Dari rumusan masalah tersebut, dilakukan pencarian literatur melalui jurnal, buku, dan laman internet. Melalui literatur yang didapat, literatur tersebut diseleksi dengan meninjau abstraknya agar sesuai dengan topik studi. Selanjutnya dilakukan peringkasan dan analisis pada data-data percobaan yang terdapat pada literatur. Kemudian dilakukan pembahasan dengan menganalisis data-data yang telah dikumpulkan dengan teori dan keadaan ideal yang seharusnya terjadi. Hasil analisis data dan pembahasan dipadukan dan vii dibandingkan sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan dapat menjawab tujuan penelitian. Hasil ulasan menunjukkan bahwa untuk meningkatkan perolehan hasil MGS dapat dilakukan dengan meningkatan drum speed dan menurunkan laju wash water serta sudut kemiringan drum. Sementara pada Falcon concentrator peningkatan kecepatan putaran bowl dan penurunan tekanan air dapat meningkatkan perolehan konsentrat pada partikel dengan ukuran lebih halus, sedangkan kecepatan putaran bowl dan peningkatan tekanan air dapat meningkatkan perolehan konsentrat pada partikel dengan ukuran lebih kasar. Hasil konsentrasi tailing kromit menggunakan MGS dapat meningkatkan kadar Cr2O3 yang semula ~20% hingga lebih dari 40% dengan perolehan lebih dari 60%. Sedangkan menggunakan Falcon concentrator kadar Cr2O3 yang semula ~10% pada tailing kromit dapat meningkat hingga ~60%.