digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER ROSADI AGUNG NUGRAHA
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 ROSADI AGUNG NUGRAHA
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 ROSADI AGUNG NUGRAHA
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 ROSADI AGUNG NUGRAHA
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 ROSADI AGUNG NUGRAHA
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA ROSADI AGUNG NUGRAHA
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan emisi gas karbon dioksida (CO2) di dunia saat ini masih sangat tinggi, dan dampaknya yg buruk menyebabkan perlunya tindakan untuk mengurangi kadar gas CO2 di atmosfer. Walaupun dunia sedang beralih ke energi terbarukan, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk transportasi dan pembangkit listrik masih sulit diubah. Sebagai salah satu alternatif, gagasan mengenai penggunaan fasilitas Carbon Capture Storage (CCS) untuk menangkap, mengangkut, lalu menyimpan emisi gas CO2 cukup menjanjikan. Dalam mengangkut CO2 dari sumber (seperti pembangkit listrik, pembakaran industri, dll.) ke tempat penyimpanan, transportasi biasanya menggunakan pipa baja karbon dengan kondisi aliran CO2 berada di fasa superkritis. Terlepas dari harganya yang ekonomis, pipa baja karbon memiliki ancaman terkena korosi internal akibat CO2 superkritis (supercritical CO2, SC-CO2). Penggunaan inhibitor untuk baja karbon dalam lingkungan SC- CO2 masih perlu dipelajari karena lingkungan korosinya yang sangat berbeda pada umumnya (dalam fasa non-superkritis). Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibahas mengenai bagaimana mekanisme inhibisi pada korosi akibat SC-CO2 pada pipa baja karbon serta kriteria inhibitor yang efisien. Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa sejauh ini ada tiga jenis senyawa yang terbukti dapat digunakan sebagai inhibitor korosi pada pipa baja karbon pengangkut SC-CO2, yaitu senyawa turunan langsung amonia (urea dan amina), senyawa turunan azole, dan senyawa turunan pyrimidine. Ketiga senyawa ini diketahui merupakan mixed-type inhibitor yang cenderung anodik serta memproteksi dengan membentuk lapisan tipis melalui kemisorpsi ataupun gabungan kemisorpsi dan fisisorpsi. Penggunaan senyawa turunan azole yaitu imidazoline perlu ditambahkan modifier (seperti Thiosulfat atau H2S, serta KI) agar imidazoline dapat teradsorpsi secara efektif pada permukaan baja karbon yang bermuatan positif saat dialiri SC-CO2. Sementara itu, 2-Mercapto-(benzo)thiazole (MBTH) sebagai senyawa turunan thiazole mampu beradaptasi dengan membentuk ion MBT-. Penggunaan senyawa turunan langsung amonia (urea dan amina) mampu memberikan efek netralisasi pH karena kecenderungan inhibitor tersebut mengikat ion hidrogen. Penggunaan senyawa turunan pyrimidine, yaitu 4,6-diamino-2- (benzylthio)pyrimidine (DABTP), mampu menginhibisi baja karbon dengan membentuk kompleks-DABTP akibat sifatnya yang polar. Secara umum, kriteria inhibitor yang cocok digunakan untuk inhibisi korosi pipa baja karbon yang mengangkut SC-CO2 yaitu harus stabil dalam kondisi dinamis (ada aliran), mampu teradsorpsi dengan baik pada permukaan baja karbon yang bermuatan positif, tahan terhadap pengotor yang terbawa aliran SC-CO2, serta memberikan efisiensi inhibisi yang optimum baik dalam fasa superkritis maupun fasa terlarut.