digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP MENTARI SHANTI AYU P. 1.pdf)u
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Mengekspresikan perasaan dan emosi negatif merupakan hal yang tidak mudah dilakukan, terutama dengan adanya tuntutan yang mendorong individu untuk selalu tampil baik-baik saja di depan masyarakat. Banyaknya stigma serta misinformasi mengenai kesehatan mental juga mendorong kebanyakan orang untuk menekan dan mensupresi perasaan serta emosi negatif yang muncul. Penulis sendiri merupakan individu yang lebih memilih untuk menyembunyikan dan menghindari untuk membicarakan perasaan dan pemikiran negatif yang dimilikinya. Pemikiran negatif yang terlalu lama diabaikan dan dipendam ini kemudian memengaruhi kesehatan mental penulis, mendorongnya ke titik terendah dan terperangkap di dalamnya hingga akhirnya muncul sebuah kesadaran bahwa ekspresi dari hal ini merupakan sesuatu yang perlu dilakukan. Eskpresi ini dilakukan melalui pembuatan sebuah karya seni dengan menggunakan pendekatan keilmuan seni rupa sebagai ekspresi dan simbol. Sebuah alter ego bernama Dolly diciptakan untuk berperan sebagai ‘pemeran pengganti’ dalam mengekspresikan apa yang selama ini tidak dapat diungkapkan. Pemikiran negatif direpresentasikan melalui sebuah karakter yang wujudnya dapat berubah sewaktu-waktu bernama Black Dog. Medium yang akan digunakan merupakan cat minyak di atas kanvas, dengan tujuan menciptakan kontras antara kedua karakter melalui perbedaan warna dan tekstur pada lukisan. Dalam karya seni lukis diciptakan sebuah ruang baru di mana di dalamnya karakter-karakter tersebut dapat hadir dalam berbagai situasi yang diiringi penghadiran simbol untuk menggambarkan perasaan hati serta pemikiran negatif yang dimiliki. Hasil dari proyek tugas akhir ini berupa sebuah seri karya yang terdiri dari 6 lukisan yang menghadirkan karakter alter ego dalam berbagai situasi bersama representasi pemikiran negatif. Dengan menciptakan kontras antara karakter alter ego dan karakter yang merepresentasikan pemikiran negatif serta menggunakan simbol di atas karya, apa yang terjadi di dalam dunia internal dapat dikomunikasikan kepada audiens. Proses ini kemudian membantu penulis untuk melepaskan emosi, serta memberikan efek penyembuhan hati yang telah lama dibutuhkan.