digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gita Lantika
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Bursa Efek Indonesia sebagai satu-satunya penyedia jasa perdagangan di Indonesia mempunyai peran yang cukup besar dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Sebagai tempat yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas saham, BEI mempunyai peran untuk menyediakan jasa perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien, sesuai dengan mandat yang tertuang dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995. Selain sebagai pusat jasa perdagangan, BEI mempunyai beberapa indikator yang dapat dijadikan kinerja pasar modal Indonesia, antara lain: kapitalisasi pasar, rata-rata nilai transaksi harian, volume perdagangan, dan P/E ratio. Untuk dapat menghasilkan rata-rata nilai transaksi saham didorong oleh faktor aktifnya investor bertansaksi jual dan beli saham. Oleh karena itu jumlah investor yang aktif dalam perdagangan sangat mempengaruhi atas besar atau kecilnya rata-rata nilai transaksi harian yang menjadi penyumbang utama pendapatan BEI. Selain transaksi perdagangan, ketahanan indeks harga saham juga dipengaurhi oleh transaksi jual beli retail, ketika terdapat sentiment yang dapat menggoyahkan indeks yang merupakan akibat dari investor asing dan investor institusi menjual sahamnya, peran investor retail yang tetap bertahan dan memakai kesempatan ini untuk membeli saham sangat penting untuk mempertahankan kondisi indeks bursa yang akan mempengaruhi kondisi positif pasar modal Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia termasuk negara dengan rasio jumlah investor dibandingkan dengan total populasi terendah, yaitu 0,5% per Agustus 2020. Hal ini dipicu oleh masih rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia dan dipengaruhi oleh kondisi demografis dan geografis Indonesia yang kepulauan juga kondisi infrastruktur yang belum merata. Penelitian ini fokus pada bagaimana BEI dapat menerapkan strategi yang efektif untuk dapat meningkatkan jumlah investor retail dengan menggunakan pendekatan analisa internal dan eksternal. Analisa internal dan eskternal ini kemudian diterjemahkan ke dalam SWOT dan TOWS matriks, yang selanjutnya digunakan untuk memformulasikan strategi melalui Root Caused. Kemudian strategi ini akan menghasilkan Segmenting, Targeting, Positioning, dan Marketing Mix yang baru.