ABSTRAK Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti COVER Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4A Marino Christiano Baroek
PUBLIC  BAB 4B Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Marino Christiano Baroek
PUBLIC Alice Diniarti
Tekananluap teridentifikasi di Cekungan Sumatra Selatan pada kedalaman
yang bervariasi, dimulai dari kedalaman 2000 ft. Terdapat indikasi bahwa
sumur-sumur di beberapa lapangan migas di cekungan ini dibor dalam
kondisi underbalanced dengan berat lumpur >1 ppg (pounds per gallon)
lebih kecil dari tekanan luap. Sumur-sumur ini dilaporkan tidak mengalami
kondisi sumur mengalir atau kick saat pengeboran dan dapat mencapai target
kedalaman, walaupun mengalami berbagai masalah pengeboran. Studi ini
bertujuan untuk memprediksi berat lumpur minimum dan aman untuk
menghindari dan/atau meminimalkan lubang bor runtuh ketika pengeboran
pada formasi-formasi di Cekungan Sumatra Selatan berada dalam kondisi
underbalanced. Analisis kestabilan lubang bor satu dimensi, yang terdiri
dari analisis tekanan pori dan geomekanika dilakukan dengan menggunakan
data log talikawat, serbuk bor, dan data pengeboran. Kriteria kegagalan
Mohr Coulomb digunakan untuk menentukan batas nilai minimum berat
lumpur sebelum lubang bor mengalami keruntuhan, dengan dua kriteria
yaitu terdapat bidang lemah dan tidak terdapat rekahan dekat lubang bor.
Analisis tekanan pori menggunakan metoda Eaton mengindikasi adanya
zona tekanan luap dimana puncak tekanan luap berada pada kedalaman
2000-3500 ft, berasosiasi dengan Formasi Gumai (Telisa) dan zona tekanan
luap didominasi oleh batuan serpih dari endapan fluvio-deltaik sampai laut
dari Formasi Gumai (Telisa), Baturaja, Pendopo dan Talang Akar. Tekanan
luap disebabkan oleh mekanisme loading. Sumur-sumur ini dibor pada zona
tekanan luap dengan kondisi underbalanced, dimana perbedaan antara
tekanan luap dan berat lumpur mencapai 1-3 ppg. Analisis geomekanika
menunjukkan bahwa rezim tegasan adalah normal - sesar geser, dimana
perubahan rezim tegasan diakibatkan oleh kombinasi reologi batuan dan
efek tekanan luap. Kondisi batuan yang didominasi serpih pada zona
tekanan luap diinterpretasikan menyebabkan penundaan terjadinya masalah
pada lubang bor selama pengeboran dengan kondisi underbalanced.
Analisis kestabilan lubang bor mengindikasikan berat lumpur minimum
yang dapat digunakan dalam pengeboran underbalanced sebelum lubang bor
mengalami masalah adalah sekitar 3-4 ppg lebih kecil dari tekanan pori.