Perpustakaan Digital ITB

Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) di kehidupan manusia pada beberapa tahun belakangan ini mengalami peningkatan pesat. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan otomasi yang semakin diperlukan di era digital ini. Teknologi IoT bermaksud untuk menggabungkan objek yang merujuk kepada “things” di kehidupan sehari-hari melalui jaringan “internet”. Teknologi dan platform untuk mengotomasikan proses yang melibatkan perangkat IoT sebenarnya telah ada, salah satu contoh yang cukup banyak digunakan adalah task automation service. Namun, penggunaannya masih terbatas karena hanya menangani proses sederhana dan tidak dapat menangani event sensor yang kompleks. Pada tugas akhir ini, hasil yang diperoleh berupa model arsitektur yang memanfaatkan model BPMN pada teknologi BPMS yang bertugas mengeksekusi proses IoT dan mesin Complex Event Processing yang digunakan untuk menangani event dari sensor yang di-subscribe oleh process engine. Sebagai studi kasus untuk menerapkan arsitektur tersebut, dipilih kasus Smart Irrigation, sebuah sistem IoT yang bertujuan untuk mengotomasi proses irigasi pada lahan garapan. Implementasi studi kasus mencakup dua proses, yaitu proses untuk melakukan irigasi dan proses untuk mengecek ketersediaan air pada tangki untuk keperluan penyiraman tanaman. Kemudian, dilakukan pengujian dengan berbagai skenario uji yang telah didefinisikan. Dari evaluasi yang ada, disimpulkan bahwa arsitektur yang dibangun dapat mengorkestrasikan IoT dengan baik untuk studi kasus Smart Irrigation. Selain itu, penggunaan BPMS pada IoT memiliki keunggulan, yaitu proses akan berjalan dinamis mengikuti kondisi lingkungan fisik, diagram BPMN memudahkan pengguna memahami alur proses IoT lebih baik, dan model ini juga memungkinkan integrasi ke eksternal sistem non IoT.