digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Elfandari Dewi L. Natapoera
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Elfandari Dewi L. Natapoera
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Elfandari Dewi L. Natapoera
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Elfandari Dewi L. Natapoera
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Elfandari Dewi L. Natapoera
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Elfandari Dewi L. Natapoera
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Kesehatan adalah kebutuhan dasar bagi umat manusia. Kesehatan erat kaitannya dengan produk farmasi yang dikonsumsi manusia sejak lahir hingga penghujung usia. Melekatnya produk farmasi dengan kebutuhan dasar manusia menjadikan farmasi sebagai industri yang selalu dibutuhkan dan turut berkembang seiring eksistensi manusia di muka bumi. Seiring dengan meningkatkanya kapasitas produksi, Kimia Farma yang berkantor pusat di Indonesia berupaya untuk mengembangkan pasar farmasi ke berbagai negara tujuan, salah satunya Nigeria. Untuk memasuki pasar luar negeri, perusahaan harus menentukan strategi yang paling sesuai yang dipengaruhi oleh kondisi di negara tujuan, kondisi industri di negara asal dan kebijakan internal perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mode masuk yang paling sesuai bagi Kimia Farma untuk melakukan ekspansi ke Nigeria sesuai komitmen perusahaan, memformulasikan usulan adaptasi produk yang akan dipasarkan serta strategi pengembangan yang memungkinkan. Pelaksanaan kajian kesesuaian menggunakan kerangka PESTEL dan Porter’s Five Force sebagai kerangka analisa eksternal dan VRIO sebagai kerangka analisa internal. Selain itu pengkajian juga dilakukan menggunakan Franklin R. Root model yang mengelompokkan karakter lingkungan eksternal dan internal perusahaan ke dalam mode masuk yang paling sesuai. Formulasi adaptasi produk menggunakan Integration-Responsiveness Framework, sedangkan formulasi strategi pengembangan menggunakan kerangka rencana skenario. Berdasarkan hasil analisa kualitatif yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa mode masuk yang paling sesuai adalah kantor cabang atau anak perusahaan ekspor. Adapun adaptasi produk yang sesuai dengan komitmen internal perusahaan adalah transnasional dengan beberapa skenario rencana pengembangan.