ABSTRAK Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Alice Diniarti COVER Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul BAB 1 Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul BAB 2 Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul BAB 3 Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul BAB 4 Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul BAB 5 Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul BAB 6 Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul PUSTAKA Isti Nur Kumalasari
PUBLIC Devi Septia Nurul
Karakterisasi reservoir pada batuan karbonat cukup kompleks karena memiliki
berbagai jenis pori. Untuk meningkatkan keakuratan dalam karakterisasi reservoir
kita perlu mengintegrasikan seluruh data yang tersedia dan integrasi metode
pemodelan fisika batuan dan seismik inversi pre-stack. Pada penelitian ini,
digunakan metode metode inversi yang digunakan adalah inversi EEI dan CPEI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa dominasi nilai aspect ratio adalah 0.17-0.19,
sehingga kemungkinan tipe pori yang berkembang pada Formasi Kujung I adalah
reference pore. Cross plot parameter elastik yang dapat mendeskripsikan aspect
ratio adalah Lamda-Rho terhadap porositas. Untuk mengatasi kesulitan pemisahan
distribusi aspect ratio pada cross plot Lamda-Rho terhadap porositas diperlukan
rotasi koordinat. Berdasarkan analisis data sumur dan petrofisika, kemungkinan
lapisan karbonat mengandung gas berada pada bagian atas Formasi Kujung I atau
di area tinggian (IN-1 dan IN-2). Pada sumur IN-3 tidak terdapat gas karena letak
sumur berada pada daerah rendahan. Hasil inversi CPEI menunjukkan kecocokan
yang baik terhadap parameter porositas total. Sedangkan, hasil inversi CPEI
menunjukkan kecocokan yang baik terhadap saturasi air pada bagian atas formasi
saja. Lapisan karbonat mengandung gas memiliki nilai hasil inversi CPEI yang
rendah (Sw<0.54) dan diduga tersebar pada struktur tinggian pada slice 6, 10, 16,
20 ms di bawah horizon Top Kujung I. Persebaran low Mu-Rho dan high CPEI
porositas yang berkorelasi terhadap porositas tinggi terdapat pada slice 2,10,16 ms
di bawah horizon Top Kujung I. Lapisan karbonat pada sumur IN-3 diduga
memiliki fasies yang berbeda dari sumur IN-1 dan IN-2 yang dicirikan dengan
bentuk gamma ray yang bell shape, Lamda-Rho yang lebih rendah, aspect ratio
yang lebih rendah, dan data seismik yang reflektornya tidak sekuat dibandingkan
dengan data seismik di area sumur IN-1 dan IN-2. Kemungkinan fasies sumur IN-
3 adalah back reef lagoon (mudstone-wackstone) sedangkan fasies karbonat di area
sumur IN-1 dan IN-2 adalah patch reef (wackstone-packstone).