digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Muthia Dewi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pulsasi bintang merupakan suatu studi yang tergolong ke dalam asteroseimologi, ilmu yang mempelajari seismik pada bintang. Dalam asteroseimologi, osilasi yang terjadi pada bintang dapat diketahui melalui gelombang suara yang menjalar dari pusat ke permukaan bintang. Selain bintang pulsasi, terdapat pula bintang emisi, bintang yang menunjukkan adanya garis emisi pada spektrumnya. Dalam pekerjaan ini akan dibahas mengenai bintang B-emisi (Be). Diyakini garis emisi yang muncul pada spektrum bintang Be dihasilkan dari adanya circumstellar disc. Namun, pembentukan circumstellar disc ini masih belum dapat dipahami dengan baik. Pekerjaan dalam Tesis ini akan meneliti objek ???? ???? dalam konteks bintang pulsasi dan emisi. Populasi data yang akan digunakan adalah data fotometri (tahun 2015) yang didapat dari katalog BRIght Target Explorer (BRITE) dan spektroskopi (tahun 2019 dan 2020) dari pengamatan di Observatorium Bosscha. Diharapkan pada penelitian ini dapat diketahui hubungan keterkaitan antara pulsasi dan emisi bintang melalui parameter fisis fluks dan periode variabilitas dari objek ???? ????. Terdapat dua metodologi yang digunakan, yaitu analisis data dan studi literatur. Analisis data dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Python dan perangkat lunak Image Reduction and Analysis Facility (IRAF). Analisis data fotometri mengindikasikan adanya profil garis emisi pada data spektroskopi. Analisis data spektroskopi mengonfirmasi indikasi munculnya profil garis emisi pada salah satu spektrum bintang ???? ????, yaitu spektrum yang diamati pada 29 Juni 2020. Garis emisi muncul pada panjang gelombang 6.506,2 Angstrom (garis Serium (Ce) II) dan 6.718,0 Angstrom (garis Kalsium (Ca) I). Pada data fotometri, dihitung periode variabilitasnya menggunakan dua cara, yaitu curve fit (periode 8,511922701 hari) dan Lomb Scargle Periodogram (periode 9,11433034496189 hari). Kedua periode tersebut digunakan untuk memvalidasi kemunculan garis emisi pada spektrum 29 Juni 2020 dari keseluruhan spektrum. Periode 9,11433034496189 hari terbukti valid dengan seluruh spektrum, sedangkan periode 8,511922701 hari tidak cocok. Hal ini menjawab adanya hubungan antara periode variabilitas pada data fotometri dengan munculnya profil garis emisi pada data spektroskopi, yakni periode 9,11433034496189 hari.