digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Selly Septianissa
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Selly Septianissa
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Selly Septianissa
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Selly Septianissa
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Selly Septianissa
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Selly Septianissa
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Selly Septianissa
PUBLIC Resti Andriani

Pertumbuhan penduduk dan industri yang semakin berkembang mengakibatkan kebutuhan akan energi listrik semakin besar. Pembangkit listrik di Indonesia 43 % berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berbahan bakar batubara. Parameter yang mempengaruhi efisiensi PLTU yaitu temperatur dan tekanan uap. Untuk meningkatkan efisiensi PLTU dibutuhkan paduan yang tahan temperatur tinggi dan tahan terhadap serangan hot corrosion akibat lingkungan yang korosif. Pada penelitian ini, analisis ketahanan hot corrosion pada coating Cr3C2-20%NiCr dan NiCrAlY dibandingkan dengan metode pelapisan larutan garam Na2SO4 + NaCl menggunakan kuas. Percobaan dimulai dengan pembuatan sampel button paduan super Fe-Ni menggunakan mini DC electric arc furnace. Selanjutnya, button dilakukan homogenisasi pada temperatur 1150oC selama 5 jam menggunakan tabung horizontal untuk menghilangkan tengangan sisa dari proses peleburan. Kemudian dilakukan proses perlakuan panas pada temperatur 980oC selama 1 jam dan ageing pada temperatur 840oC selama 4 jam untuk mendapatkan penguatan presipitat. Button kemudian dilakukan proses pemotongan dengan dimensi 15x15x3 mm dan diamplas sebelum di coating. Serangkaian percobaan dilakukan untuk mempelajari perbandingan ketahanan hot corrosion coating Cr3C2-20%NiCr dan NiCrAlY pada larutan garam 75% Na2SO4 + 25% NaCl secara siklik menggunakan tanur tabung horizontal pada 900oC sampai 50 siklus. Setelah pengujian, sampel kemudian dilakukan karakterisasi menggunakan mikroskop optik, XRD, SEM dan EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen yang di-coating Cr3C2-20%NiCr mengalami perubahan berat yang paling baik dibandingkan yang di-coating NiCrAlY dan tanpa coating menunjukkan perubahan berat yang cukup signifikan. Namun pada spesimen yang di-coating Cr3C2-20%NiCr terjadi retakan. Hasil EDS yang diperkuat dengan hasil XRD menunjukkan pada spesimen yang di-coating Cr3C2-20%NiCr menunjukkan adanya NiCr2O4, Cr2O3, Fe2O3, dan Al2O3, pada spesimen yang di-coating NiCrAlY menunjukkan adanya Al2O3, Cr2O3, Fe2O3, NiCr2O4, dan kerak tidak protektif FeS. Sedangkan pada spesimen tanpa coating menunjukkan kerak oksida tidak protektif yang cukup dominan.