ABSTRAK Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana COVER Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Irvani Rakhmawati
PUBLIC yana mulyana
Hiperpigmentasi merupakan kondisi bertambah gelapnya warna kulit akibat
meningkatnya produksi melanin. Peningkatan produksi melanin dapat terjadi
akibat terpapar sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan. Sinar UV dapat
meningkatkan aktivitas tirosinase yang berperan penting dalam produksi melanin.
Daun jungrahab (B. frutescens) dan biji selasih (O. basilicum) berpotensi
menghambat kerja tirosinase sehingga dapat mengurangi produksi melanin.
Penelitian ini bertujuan menguji efek ekstrak etanol daun jungrahab dan biji
selasih sebagai antihiperpigmentasi. Penelitian ini juga bertujuan mengembangkan
hewan model untuk uji antihiperpigmentasi. Dalam penelitian ini, senyawa
bioaktif dari biji selasih dan daun jungrahab diekstraksi dalam etanol 95% dengan
metode maserasi. Efek ekstrak terhadap melanogenesis diuji pada sel melanoma
B16F10 secara in vitro dan efek terhadap ekspresi protein-protein melanogenesis
ditentukan secara kualitatif melalui analisis Western Blot. Untuk menguji efek
kedua ekstrak terhadap hiperpigmentasi pada kulit, digunakan marmut berkulit
coklat yang diinduksi hiperpigmentasi dengan radiasi lampu UVB berintensitas
3,6 mW/cm
2
selama 12 hari. Ekstrak uji dan pembanding (arbutin) dalam bentuk
krim diberikan secara topikal pada punggung marmut selama 14 hari. Kadar
melanin diukur menggunakan alat Mexameter. Hasil uji in vitro menunjukkan
ekstrak etanol biji selasih dan daun jungrahab dapat menghambat melanogenesis
dengan penurunan kadar melanin yang semakin besar dengan meningkatnya
konsentrasi ekstrak. Ekstrak kedua tanaman juga dapat menurunkan ekspresi
protein-protein: Tyr, TRP-1, dan TRP-2 yang terlibat dalam melanogenesis.
Dalam penelitian ini hewan model hiperpigmentasi dapat diinduksi dengan radiasi
UVB selama 12 hari yang ditandai dengan meningkatnya kadar melanin secara
bermakna (p<0,05). Ekstrak etanol daun jungrahab dan biji selasih dengan
konsentrasi 5 dan 10 % yang diaplikasikan dalam bentuk krim selama 14 hari
dapat mengurangi kadar melanin secara bermakna (p<0,05). Krim yang
ii
mengandung kedua konsentrasi ekstrak daun jungrahab dan biji selasih tidak
mengalami perubahan organoleptik dan pH selama 28 hari penyimpanan. Ketiga
krim ekstrak juga tidak mengalami perubahan viskositas selama 28 hari
penyimpanan, sedangkan krim jungrahab 10% mengalami penurunan viskositas.
Keempat krim uji bersifat mengiritasi lemah dengan indeks iritasi kutan primer
<0,5; dan pada uji iritasi mata, hanya krim yang mengandung jungrahab 10%
yang bersifat mengiritasi mata. Dengan demikian, pada penelitian ini
hiperpigmentasi dapat diinduksi pada marmut dengan radiasi sinar UVB (3,6
mW/cm
2
selama 10 menit) selama 12 hari. Ekstrak etanol daun jungrahab dan biji
selasih berpotensi menghambat pembentukan melanin dan berkhasiat untuk
mengurangi hiperpigmentasi pada konsentrasi 5 dan 10 % dalam sediaan.