digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Eirenne
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

COVER Eirenne
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Eirenne
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Eirenne
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Eirenne
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Eirenne
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Eirenne
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Eirenne
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Proximity probe merupakan sensor yang vital bagi pemantauan kondisi rotor dengan bantalan fluida. Salah satu syarat untuk memastikan bahwa hasil pengukurannya dapat diandalkan adalah nilai ERO (Electrical Run Out) yang kecil. Sampai saat ini, terdapat dua alat ukur ERO portabel yang dijual secara komersiil, yaitu AccuScan XE200i dan CMCP810. Namun, kedua alat tersebut dibuat sesuai dengan pesanan dan harganya mahal. Oleh karena itu, perangkat lunak alat ukur ERO portabel dirancang dan dibuat menggunakan perangkat keras yang telah tersedia di PT. Sulzer Indonesia. Tugas sarjana ini diawali dengan melakukan survei produk serupa. Hasil survei yang ada dijadikan ide dasar dalam perancangan perangkat lunak alat ukur ERO portabel. Ide tersebut kemudian dikembangkan sesuai dengan ketersediaan perangkat keras, yaitu Raspberry Pi 3B+ dan Picoscope 4824. Setelah itu, perangkat lunak dibuat dan diuji. Pengujian bertujuan untuk mengetahui ketelitian dari alat ukur. Perangkat lunak yang telah dibuat akan digunakan untuk mengukur nilai ERO dari rotor tertentu. Hasil pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan Labview dan multimeter. Pada tugas sarjana ini, perangkat lunak untuk mengukur ERO secara portabel telah berhasil dibuat sesuai dengan perangkat keras yang telah tersedia di PT. Sulzer Indonesia dan dengan harga yang terjangkau. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, perangkat lunak tersebut dapat berfungsi dengan baik. Kesalahan relatif hasil pengukurannya di bawah 3% sehingga perangkat lunak dapat dikatakan teliti.