digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dewa Gede Pradnyanata
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 9 Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dewa Gede Pradnyanata
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagian besar anjungan lepas pantai yang berada di Indonesia telah berusia lebih dari 20 tahun sehingga perlu dilakukan rekualifikasi terhadap struktur tersebut untuk meninjau integritas struktur terkini. Dalam melakukan rekualifikasi, diperlukan data hasil inspeksi untuk assessment pada member-member kritis. Terdapat kendala dimana inspeksi bawah air memiliki biaya yang cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan inspeksi bawah air setiap tahunnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan analisis penentuan interval inspeksi bawah air berbasiskan risiko sehingga dapat memperbesar interval inspeksi namun tetap dapat menjaga integritas struktur. Pada tugas akhir ini, dimodelan sebuat wellhead platform 4 kaki milik PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java yang telah didirikan sejak tahun 1985. Platform ini terletak di laut jawa sebelah utara kepulauan seribu dengan kondisi kedalaman perairan sebesar 101.33 ft (MSL). Analisis yang digunakan pada rekualifikasi ada 2 jenis yaitu design level analysis dan ultimate strength analysis. Pada jenis analisis yang pertama dibagi menjadi 3 bagian yaitu analisis inplace, seismik, dan fatigue. Dilakukan pemeriksaan terhadap rasio tegangan member (UC), joint punching shear, kapasitas aksial tiang pancang, defleksi, dan umur fatigue pada member struktur. Sedangkan untuk jenis analisis kedua yaitu dilakukan analisis pushover dengan beban dorong berupa beban gelombang. Dilakukan pemeriksaan terhadap rasio cadangan kekuatan struktur (RSR) dan juga plastisitas pada member kritis dari analisis design level. Berdasarkan hasil analisis rekualifikasi, diperlukan pemasangan stiffener pada member kritis 1247-1243 (UC=1.88 menjadi 0.78), 1281-1273 (UC=1.15 menjadi 0.65), dan 1319-1317 (UC=1.39 menjadi 0.56), dengan rincian sebagai berikut, 3 buah stiffener dengan profil W10x100 dan 8 buah stiffener dengan profil C6x8 pada cellar-deck. Dari analisis seismik terdapat deck dengan nilai defleksi melebihi defleksi izin, namun masih dapat ditoleransi untuk beban gempa 800-tahunan dengan selisih defleksi yang sangat kecil yaitu 0.09 inch. Pada hasil analisis fatigue, terdapat 4 joint dengan umur fatigue yang sudah terlampaui apabila dibandingkan dengan usia struktur saat ini (35 tahun) yaitu joint 366 (17.75 tahun), joint 356 (17.99 tahun), joint 341 (18.51 tahun), dan joint 371 (23.15 tahun). Joint kritis dari hasil analisis fatigue tersebut akan dilakukan pemeriksaan secara terperinci pada inspeksi berikutnya. Pada analisis ultimate strength didapat nilai RSR minimum struktur adalah 1.92 dengan arah datang beban lingkungan sebesar 90 derajad. Dari hasil analisi RBUI, didapat bahwa struktur dikategorikan L-2 berdasarkan tingkat exposure dan interval waktu inspeksi berbasiskan risiko minimal dilakukan selama 8 tahun sekali untuk pemeriksaan besar (major) dan 14 tahun sekali untuk pemeriksaan lengkap (complete).