digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Francis Valavani Setio
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Francis Valavani Setio
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Francis Valavani Setio
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Francis Valavani Setio
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Francis Valavani Setio
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Francis Valavani Setio
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan produksi baja diikuti dengan produksi terak baja. Terak baja tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan kembali, ada kemungkinan untuk dibuang ke lingkungan. Pada beberapa kondisi, diperlukan perlakuan terlebih dahulu sebelum terak dapat dimanfaatkan kembali, selain itu terdapat logam-logam berharga yang berpotensi untuk diekstrak. Proses ekstraksi dengan metode konvensional memiliki biaya yang besar karena diperlukan kondisi seperti temperatur tinggi atau tekanan tinggi. Selain itu, proses yang terjadi menghasilkan limbah baru yang membutuhkan penanganan tersendiri. Bioleaching dapat menjadi alternatif karena beroperasi pada temperatur yang lebih rendah serta ramah lingkungan. Belum banyak penelitian yang membahas penggunaan metode bioleaching, informasi yang ada juga terpisah-pisah. Oleh karena itu dibutuhkan ulasan komprehensif. Studi ini membahas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait bioleaching pada terak baja. Tujuannya yakni untuk memberikan referensi mengenai penggunaan metode bioleaching untuk memanfaatkan terak baja. Studi dimulai dengan pencarian dan pengumpulan informasi terkait terak baja seperti produksi, karakteristik, pemanfaatan, hingga ekstraksi unsur berharga dan bioleaching pada terak baja. Informasi tambahan bagi penelitian seperti rekoveri unsur dari larutan serta mekanisme bioleaching ikut dikumpulkan. Sumber-sumber yang tidak relevan dengan tujuan penelitian dieliminasi. Analisis dilakukan untuk menjawab tujuan dari penelitian. Analisis menghasilkan pemahaman mengenai penelitian bioleaching pada terak baja hingga parameter-parameternya sehingga dihasilkan ide dalam bentuk diagram alir penerapan bioleaching pada pemanfaatan terak baja. Terakhir, ditarik kesimpulan dari studi yang dilakukan. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, proses ekstraksi terak baja menggunakan metode bioleaching telah berhasil dilakukan untuk beberapa unsur berharga seperti Cr, V, dan P menggunakan bakteri dan fungi. Persen ekstraksi yang diperoleh dengan metode bioleaching tidak jauh berbeda dengan metode konvensional. Proses rekoveri untuk unsur-unsur yang telah dilindi masih minim dan menjadi tantangan ke depannya. Ide yang diperoleh dari penelitian terkait berupa usulan percobaan bioleaching terak baja, di antaranya bioleaching secara selektif untuk fosfor dan kalsium serta bioleaching kromium dalam kondisi alkalin. Parameter utama yang berpengaruh dalam proses bioleaching terak baja yakni metode, ukuran partikel, rasio S/L (solid/liquid), dan nutrisi. Integrasi dari semua informasi yang diperoleh melahirkan ide penerapan bioleaching pada pemanfaatan terak baja melalui diagram alir yang disajikan.