digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pasar adalah tempat penting dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Di Kota X, Pasar ini berfungsi sebagai pasar skala regional yang berfungsi sebagai pasar grosir yang melayani lingkungannya. Pertumbuhan populasi yang tinggi mendorong pemerintah untuk merevitalisasi pasar untuk mengakomodasi peningkatan barang dan jasa. Tetapi karena keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah, proyek ini dilakukan dengan skema Public-Private Partnership (PPP) untuk menemukan entitas bisnis yang sesuai sebagai representasi sektor swasta untuk membantu keberhasilan proyek. Proyek revitalisasi pasar tersebut di Kota X membutuhkan investasi modal sebesar Rp. 233,758,070,018 Atas dasar itu, perlu untuk menguji kelayakan yang kelayakan keuangannya salah satunya. Sebagai pengakuan atas kebutuhan ini, berdasarkan Keputusan Presiden No.38 / 2015, dukungan Pemerintah untuk proyek PPP di Indonesia adalah Viability Gap Fund (VGF), Ketersediaan Pembayaran (AP) dan juga jaminan melalui PT PII. Melalui penelitian ini, penulis menganalisis kelayakan rencana investasi ini dengan menghitung pendapatan proyek dan biaya operasional serta biaya lainnya yang diperlukan. Kelayakan suatu rencana Investasi dapat dianalisis secara finansial dengan menggunakan parameter Discounted Cash Flow (DCF) yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Hasil analisis adalah bahwa proyek ini tidak layak tanpa bantuan dari Viable Gap Funding (VGF) pemerintah dengan NPV negatif dan IRR di bawah WACC yang diproyeksikan. Dengan VGF maksimum, proyek masih tidak layak secara finansial dengan NPV -4,463,505,266 dengan IRR lebih kecil dari WACC yang diproyeksikan sebesar 12,29%. Proyek ini juga dapat dilakukan jika pemerintah menaikkan tarif sebesar 153% dari tarif proyeksi awal.