digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meira Olivia
PUBLIC yana mulyana

Xantin oksidase merupakan enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat. Kadar asam urat yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan kondisi hiperurisemia dan penyakit artritis gout. Selain itu, proses pembentukan asam urat juga menyebabkan terbentuknya radikal anion superoksida dan hidrogen peroksida serta menyebabkan reaksi inflamasi. Tanaman kelor, tempuyung, dan sambiloto merupakan tanaman yang secara tradisional telah dijadikan sebagai tanaman obat di Indonesia. Daun kelor mengandung senyawa kaempferol, kuersetin, isorhamnetin, apigenin, dan asam klorogenat yang memiliki potensi sebagai inhibitor xantin oksidase. Daun tempuyung mengandung senyawa kaempferol, kuersetin, dan mirisetin yang memiliki potensi sebagai inhibitor xantin oksidase. Herba sambiloto mengandung senyawa andrografolid dan senyawa flavonoid seperti apigenin dan luteolin yang memiliki potensi sebagai inhibitor xantin oksidase. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian mengenai isolasi senyawa aktif dari tanaman yang juga melibatkan pengujian aktivitas inhibisi xantin oksidase dari senyawa tertentu pada ketiga tanaman tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran peluang pengembangan bahan tersebut sebagai kandidat obat bahan alam penurun kadar asam urat, serta menentukan potensi aktivitas ekstrak etanol daun kelor, tempuyung dan sambiloto sebagai inhibitor enzim xantin oksidase melalui uji in vitro inhibisi enzim xantin oksidase. Hasil uji pada sampel menunjukkan bahwa ketiga tanaman memiliki aktivitas inhibisi terhadap xantin oksidase dengan inhibisi tertinggi terdapat pada sampel ekstrak etanol herba sambiloto dengan konsentrasi 12,5 ppm sebesar 43,668% dan inhibisi terendah terdapat pada sampel ekstrak etanol herba sambiloto dengan konsentrasi 62,5 ppm sebesar 15,223%. Namun, tidak ditemukan korelasi antara konsentrasi sampel dengan besarnya persentase inhibisi. Sedangkan alopurinol sebagai kontrol positif menunjukkan aktivitas inhibisi xantin oksidase yang kuat, didapatkan konsentrasi yang dapat menghambat aktivitas sebesar 50% (nilai IC50) yaitu pada konsentrasi 6,134 ppm.