digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Brillyand Naufal Syahidna
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Pertanian berkelanjutan menjadi tantangan besar dalam dunia pertanian saat ini. Penggunaan bahan kimia sebagai input pertanian mengakibatkan kerusakan tanah dan degradasi daya dukung lingkungan. Usahatani padi organik yang mulai dikembangkan di Kabupaten Cianjur secara konseptual menjadi solusi dalam mendukung visi pertanian berkelanjutan di Indonesia. Perlu dilakukan pengkajian sejauh mana pertanian organik dalam ranah praktis dapat berkontribusi dalam menjawab isu keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status keberlanjutan dan selanjutnya merumuskan strategi pengelolaan usahatani padi organik yang berkelanjutan di Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pelaksanaan penelitian mencakup empat tahapan utama : 1) identifikasi aspek dan penyusun atribut keberlanjutan yang meliputi dimensi ekologi, ekonomi, sosial, serta teknologi dan infrastruktur, 2) analisis status keberlanjutan dengan metode Rap-organic, 3) penentuan atribut yang signifikan dari nilai root mean square (RMS) hasil analisis sensitivitas metode Rap-organic, dan 4) penyusunan prioritas strategi pengelolaan dengan metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Responden dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi langsung, wawancara mendalam, dan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan melalui kajian pustaka, Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Aliansi Organik Indonesia dan Badan Pusat Statistik Jawa Barat. Hasil kajian menunjukkan bahwa status keberlanjutan usahatani padi organik di Kabupaten Cianjur termasuk ke dalam kategori cukup berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan sebesar 65,29. Penyusunan strategi pengelolaan menghasilkan 16 strategi alternatif dengan enam strategi prioritas yaitu: 1) Peningkatan tata kelola dan aplikasi praktik usahatani padi organik melalui penerapan organic management practices yang sesuai prinsip organis, etika, standar yang berlaku secara berkelanjutan; 2) Penerapan kombinasi teknologi budidaya system of rice intensification (SRI-organik) dan integrated pest management (IPM) untuk mengefisiensikan kebutuhan terhadap air yang bebas cemaran dan menjaga biodiversitas; 3) Peningkatan sistem pencatatan seluruh proses pertanian padi organik dan pengelolaan lingkungan melalui sistem pengawasan internal (internal control system) dalam kelompok tani. 4) Peningkatan dan pemerataan kapasitas kelembagaan kelompok tani di sektor hilir terkait manajemen keuangan, negosiasi bisnis, aplikasi sistem teknologi informasi dan teknologi pascapanen secara efisien; 5) Peningkatan akses pengelolaan sistem irigasi bagi kelompok tani secara partisipatif dan komunal sebagai bentuk konservasi air; dan 6) Peningkatan, pembinaan dan pemberdayaan petani muda sebagai bentuk regenerasi petani padi organik.