COVER Richard Cahyadi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Richard Cahyadi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Richard Cahyadi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Richard Cahyadi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Richard Cahyadi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Richard Cahyadi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Richard Cahyadi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemakaian energi, di Indonesia, sedang mengalami kenaikan beberapa tahun
terakhir. Salah satu sumber energi dapat digunakan di Indonesia adalah energi panas
bumi. Energi panas bumi menjadi fokus penelitian ini dikarenakan belum efektifnya
penggunaan sumber panas bumi sebagai sumber energi terbarukan. Eksplorasi
geofisika dilakukan pada Gunung Tangkuban Perahu dan sekitarnya untuk mencari
sumber panas bumi. Eksplorasi yang dilakukan adalah metode gravitasi, dimana
prinsip gravitasi Newton digunakan. Metode gravitasi dilakukan menggunakan
gravimeter untuk mengukur gravitasi di daerah pengukuran. Data gravitasi hasil
bacaan kemudian dikoreksi agar didapatkan anomali bouger lengkap. Pemisahan
regional dan residual kemudian dilakukan terhadap anomali bouger lengkap.
Kemudian anomali bouger lengkap, anomali regional dan anomali residual dibuat
peta konturnya. Peta kontur kemudian diinterpretasi agar didapatkan gambaran
apakah terdapat reservoir panas. Anomali bouger lengkap bernilai 270 s.d. 380 mgal.
Sedangkan anomali regional yang didapatkan adalah sebesar 90 sampai 370 mgal dan
anomali residual yang memiliki range nilai -30 sampai 270 mgal. Jalur dibuat untuk
dilakukan pemodelan keadaan bawah permukaan. Berdasarkan hasil pemodelan Jalur
AB memiliki daerah yang densitas relatif bernilai -0.206 sampai dengan +0.4524
dibanding daerah sekitarnya. Sedangkan pada Jalur CD, Densitas relatifnya memiliki
range antara +0.4901 dan -0.155 dibanding daerah sekitarnya. Pada Jalur EF densitas
relatifnya berentang dari -0.136 sampai 0.4160 dibanding daerah sekitarnya. Hasil
pemodelan metode gravitasi dibandingkan dengan hasil pemodelan Controlledsource
Audio-frequency Magnetotellurics (CSAMT) dan didapatkan bahwa hasil
pemodelan sudah serupa.