ABSTRAK Irsanda Riptanto
PUBLIC Latifa Noor
COVER Irsanda Riptanto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Irsanda Riptanto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Irsanda Riptanto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Irsanda Riptanto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Irsanda Riptanto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Irsanda Riptanto
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Irsanda Riptanto
PUBLIC 
Mikroalga jenis diatom (Bacillariophyceae) memiliki cangkang khas yang terbuat
dari silika dengan pori-pori berukuran nano yang dikenal sebagai frustula. Biosilika
yang diisolasi dari frustula diatom dapat dimanfaatkan sebagai material pendukung
untuk kolom pemisahan, katalis, dan sistem penghantar obat. Salah satu jenis diatom
yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, yaitu Nitzschia sp., mengandung silika
dengan kadar yang tinggi pada frustulanya. Penelitian ini bertujuan untuk
membudidaya Nitzschia sp. NPI1 di laboratorium dan memperoleh biosilika murni
dari frustulanya. Budidaya Nitzschia sp. NPI1 dilakukan dalam media air laut buatan
termodifikasi yang diperkaya dengan nitrat, fosfat, silikat, dan larutan besi. Kondisi
budidaya dijaga pada salinitas ± 22 ppt, pencahayaan ± 3000 lx, dan fotoperiode
terang-gelap 12:12 jam. Pengamatan di bawah mikroskop cahaya menunjukkan
bahwa Nitzschia sp. NPI1 memiliki sel berbentuk pennate dengan panjang 20 – 28
µm dan berwarna kuning kehijauan. Biomassa basah Nitzschia sp. NPI1 sebanyak
38,9 g dipisahkan dari media pertumbuhannya setelah dikultur selama 8 hari dengan
teknik sentrifugasi. Nilai produktivitas biomassa basah adalah sebesar 0,83 g ml-1
hari-1
. Variasi salinitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
kultur Nitzschia sp. NPI1. Selanjutnya, isolasi biosilika dari biomassa basah
dilakukan dengan pencucian asam nitrat (HNO3), pengeringan dengan oven, yang
dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 550 oC selama 10 jam. Perlakuan tersebut
menghasilkan biosilika sebanyak 0,66 g dengan perolehan (yield) biosilika sebesar
1,69% b/b relatif terhadap biomassa basah. Biosilika diperoleh dalam bentuk padatan
berwarna putih. Karakterisasi biosilika dari Nitzschia sp. dilakukan dengan SEMEDS. Pengamatan SEM menunjukkan fitur frustula berupa stria dengan ukuran pori
berkisar pada 40 – 80 nm. Berdasarkan analisis EDS, biosilika dari kultur Nitzschia
sp. NPI1 hanya tersusun atas silikon dan oksigen, menandakan bahwa biosilika
murni telah diperoleh.