Kombinasi ekstrak air daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) dan daun binahong (Anredera cordifolia
Ten (Steenis)) telah terbukti memiliki aktivitas antihipertensi namun belum ada informasi terkait
keamanan penggunaannya pada ibu hamil. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efek
teratogenik kombinasi ekstrak air daun tempuyung dan binahong dosis 100 mg/kg BB, 400 mg/kg BB,
dan 1000 mg/kgBB pada tikus Wistar. Ekstrak dibuat suspensi dalam Na-CMC 0,5% dan diberikan
secara oral kepada tikus betina hamil pada hari ke -6 hingga hari ke-15 periode kehamilan sebanyak
1mL/100 gram BB. Tikus betina hamil dibedah pada hari ke-20. Seluruh parameter terkait janin seperti
jumlah fetus, bobot badan, kondisi kerangka dan organ dalam janin dievaluasi. Persentase cacat
kerangka dan organ dalam tiap kelompok dosis dibandingkan terhadap kelompok normal dengan
metode statistik One Way Annova. Tidak ada perbedaan signifikan pada jumlah fetus hidup dan bobot
fetus pada ketiga kelompok dosis terhadap kelompok kontrol (p>0,05). Abnormalitas kerangka dan
organ dalam tidak ditemukan pada semua kelompok sehingga kombinasi ekstrak air daun tempuyung
dan binahong dosis 100 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan 1000 mg/kgBB tidak bersifat teratogenik namun
pemakaiannya dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita yang sedang merencanakan
kehamilan karena ditemukan janin yang tidak berkembang.