digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sri Rani Waldi
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia. Dalam pemrosesannya, fraksinasi minyak sawit (CPO) menghasilkan fraksi cair (olein) dan fraksi padat (stearin). Kadar stearin sawit dari CPO sekitar 21%, jauh lebih sedikit dibandingkan olein (73%). Kadarnya yang sedikit dan titik lelehnya yang tinggi menyebabkan stearin sawit masih belum termanfaatkan secara maksimal. Stearin sawit dapat dihidrolisis menghasilkan asam lemak bebas untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Katalis enzim pada hidrolisis digunakan karena dapat dilakukan pada suhu rendah dan tidak menghasilkan produk samping. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh konsentrasi enzim dan penambahan jenis pelarut organik terhadap kadar asam lemak bebas yang dihasilkan. Lipase yang digunakan berasal dari Candida rugosa (triacylglycerol hydrolase, EC.3.1.1.3). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi enzim dapat meningkatkan derajat hidrolisis stearin menjadi asam lemak bebas. Konsentrasi enzim yang lebih tinggi akan meningkatkan laju reaksi karena semakin banyak sisi aktif yang dapat berinteraksi dengan substrat. Derajat hidrolisis tertinggi didapat pada konsentrasi 2,5% (%-b/b) yang dinyatakan dalam bentuk angka asam, kadar asam lemak bebas, dan derajat hidrolisis, secara berturut-turut sebesar 103,5 mg KOH/g stearin, 47,35%, dan 52,13%. Penambahan jenis pelarut organik heksana dan isooktana dapat meningkatkan derajat hidrolisis stearin sawit menjadi asam lemak bebas dimana pelarut organik yang bersifat non polar dapat membantu meningkatkan kelarutan substrat dan juga membantu membuka lid enzim sehingga sisi aktifnya lebih mudah mencapai keadaan aktifnya. Hasil tertinggi yang didapatkan yaitu percobaan menggunakan isooktana yang dinyatakan dalam bentuk angka asam, kadar asam lemak bebas, dan dherajat hidrolisis secara berturut-turut sebesar 86,32 mg KOH/g stearin, 39,46%, dan 42,94%.