Perpustakaan Digital ITB

Dalam aplikasi tertentu, komposit dan sandwich memerlukan proses penyambungan mekanik. Salah satu modus pembebanan yang kerap dijumpai dalam sambungan mekanik adalah beban pull-out. Maka ketahanan sambungan mekanik komposit dan sandwich terhadap pull-out perlu dikaji. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode studi literatur dan eksperimen pull-out pada sambungan mekanik material sandwich tenunan 3D. Studi literatur menunjukkan bahwa ketahanan pull-out sambungan mekanik komposit dan sandwich ditentukan oleh nilai failure load dan maximum load. Kondisi tertentu memungkinkan kedua nilai tersebut sama. Modus kerusakan pada failure load adalah shear cracking dan delaminasi untuk komposit serta core buckling untuk sandwich. Modus kerusakan pada maximum load adalah shear cracking dan delaminasi untuk komposit serta shear cracking, tensile rupture, dan delaminasi pada sandwich. Failure load pada sambungan mekanik komposit akan meningkat seiring kenaikan diameter fastener, tebal laminat, tingkat isotropi dan fraksi volume serat. Failure load pada sambungan mekanik sandwich akan meningkat seiring kenaikan kedalaman insert, diameter insert, tebal inti, dan densitas inti. Maximum load pada uji pull-out komposit dapat ditentukan dengan metode mekanika klasik, sedangkan untuk sandwich digunakan metode zenkert dan space engineering dengan akurasi space engineering lebih baik, yakni 14-26% dibawah hasil pengujian. Failure load ditentukan dengan menggunakan faktor pengali terhadap masingmasing nilai maximum load hasil pengujian untuk komposit dan sandwich. Ketahanan pullout sambungan mekanik sandwich tenunan serat gelas 3D-poliester dengan baut M6 , dengan potting AD-102 dan VR-500 dengan kedalaman insert 6 mm hingga 20 mm meningkatkan maximum load dari 1775 menjadi 5500 N.