Indonesia memiliki sungai dengan potensi air yang sangat besar untuk dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Berdasarkan data oleh kementerian ESDM, dari
sejumlah sungai yang dimiliki oleh Indonesia, potensi energi air yang telah dimanfaatkan tidak
mencapai 10%. Dari data tersebut terlihat bahwa pemanfaatan potensi energi air di Indonesia
masih rendah. Debit dan head rata-rata sungai yang tersedia di Indonesia tidak terlalu besar.
Potensi energi air tersebut dapat dimanfaatkan dengan adanya turbin aksial ultra low
head sebagai penggeraknya. PPEBT ITB (Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan ITB)
merencanakan pembuatan turbin ultra low head dengan desain sudu yang telah dirancang
untuk beroperasi pada kondisi laju massa 128 kg/s dengan target kecepatan putar sekitar 90
rpm. Sebelum pembuatan turbin dilakukan, simulasi dilakukan lebih dahulu untuk
memprediksi performa turbin nantinya. Pengujian langsung turbin dilakukan dengan
pengukuran mekanik poros turbin secara langsung pada besar torsi dan kecepatan putarnya.
Hasil simulasi menunjukkan efisiesiensi maksimum sebesar 82,45 % pada kecepatan
putar 95 rpm dengan head 0,25 m pada laju massa 135 kg/s. Sedangkan hasil pengujian
menunjukkan maksimum 79,21 % pada kecepatan putar 118 rpm dengan head dan laju massa
yang sama.