Penelitian geofisika metode gravitasi telah dilakukan di wilayah Cekungan Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan struktur bawah permukaan cekungan menggunakan teknik interpretasi yang terintegrasi pada data gravitasi dan menerapkan formulasi Abdeslem untuk memodelkan geometri basement cekungan. Analisis spektral digunakan untuk menggambarkan komponen regional dan residual dari anomali Bouguer. Bandpass filter diterapkan untuk memisahkan anomali residual dari anomali regional. Metode polinomial regression quadratic juga diterapkan untuk pemisahan anomali regional dan residual. Lima metode digunakan untuk memperkirakan kedalaman sumber dan lokasi kontak: horizontal gradient, first vertical derivative, second vertical derivative, analytic signal, dan Euler deconvolution. Selanjutnya dilakukan pemodelan kedepan 2D dan inversi Levenberg-Marquardt pada data gravitasi. Pemodelan kedepan menghitung anomali gravitasi yang disebabkan oleh sumber benda 2D dengan asumsi kontras densitas bervariasi secara polinomial terhadap kedalaman. Integral pada formulasi Abdeslem diselesaikan secara numerik menggunakan metode Gauss-Legendre Quadrature aturan lima-titik. Program inversi Levenberg-Marquardt dapat membalikan data gravitasi untuk menyimpulkan geometri dari badan sumber yang diberikan oleh deret Fourier. Diterapkan beberapa variasi jumlah deret Fourier dan didapatkan bahwa semakin banyak jumlah deret dapat memperkecil misfit terutama pada data sintetik yang memiliki noise. Setelah divalidasi program inversi diterapkan pada data gravitasi Cekungan Bandung. Hasil inversi menunjukan bahwa struktur geologi Cekungan Bandung menampung sekitar 1 km sampai 3 km sedimen dengan basement yang dangkal di arah tenggara dan menunjam ke arah barat laut. Dan hasil ini kompatibel dengan kedalaman sumber anomali menggunakan euler deconvolution dengan detail kedalaman dan lokasi kontak yang terlihat pada penampang horizontal gradient, first vertical derivative, second vertical derivative, dan analytic signal.
Perpustakaan Digital ITB