Polusi udara merupakan salah satu masalah penting yang belum teratasi oleh
manusia. Polusi udara berdampak buruk pada kesehatan pernapasan manusia dan
lingkungannya. Salah satu komponen penyusun pada polusi udara adalah partikel
aerosol. Partikel ini berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata
secara lansung. Untuk mempelajari partikel aerosol, maka dibutuhkan suatu
instrumen yang dapat mengukur distribusi ukuran diameter partikel. Instrumen
yang digunakan adalah Scanning Mobility Particle Sizer (SMPS). SMPS terdiri atas
beberapa komponen penyusun yaitu Differential Mobility Analizer (DMA),
Condensation Particle Counter (CPC), dan charger. Charger pada sistem SMPS
berfungsi untuk membuat partikel aerosol menjadi bermuatan. Jenis charger yang
digunakan pada SMPS dibangun menggunakan metode radioaktif dan korona.
Metode radioaktif membutuhkan biaya yang cukup mahal dan proses maintenance
yang cukup sulit. Metode yang umum digunakan untuk membangun sebuah
charger adalah metode korona. Walaupun teknik korona lebih umum digunakan,
penggunaan metode ini dapat menghasilkan partikel ozon yang berdampak buruk
pada kesehatan manusia. Pada penelitian ini dikembangkan suatu charger
menggunakan bahan komersil dengan harga yang terjangkau yaitu ionizer MHM
305 dan MHM 400. Ionizer ini dibangun menggunakan metode korona. Selain
karena harganya yang terjangkau, keunggulan pada modul ini adalah jumlah ozon
yang dihasilkan hanya sebesar 0,14mg/hour. Nilai konsentrasi ion yang dihasilkan
oleh charger dihitung menggunakan ion counter. Nilai konsentrasi yang terhitung
sebesar -1,563 × 106 (muatan/cm3) dan 2,515 × 106 (muatan/cm3). Untuk
mengontrol jumlah ion yang dihasilkan oleh charger, maka dilakukan pengaturan
pada nilai duty cycle tegangan input ionizer. Semakin besar nilai duty cycle yang
digunakan maka semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan. Polystyrene Latex
(PSL) pada penelitian ini digunakan sebagai partikel uji yang diukur distribusi
diameter partikelnya menggunakan SMPS. Ukuran partikel PSL yang digunakan
sebesar 190 nm dan 303 nm. Dari pengujian yang telah dilakukan, ionizer berfungsi
dengan baik sebagai charger pada SMPS.