BAB 1 Ariza Mufid Baihaqi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ariza Mufid Baihaqi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ariza Mufid Baihaqi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ariza Mufid Baihaqi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ariza Mufid Baihaqi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ariza Mufid Baihaqi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat di seluruh dunia
diperlukan pembangkit listrik yang lebih efisien dalam menghasilkan listrik.
Efisiensi pembangkit listrik yang menggunakan turbin gas tergantung pada
temperatur operasi turbin gas. Efisiensi turbin gas semakin tinggi seiring dengan
meningkatnya temperatur operasi. Oleh karena itu, diperlukan komponen turbin gas
dengan material yang mampu digunakan pada temperatur yang tinggi. Paduan Fe14Ni-9Al-7,5Cr merupakan kandidat material untuk kebutuhan tersebut. Salah satu
kriteria yang digunakan untuk menentukan kegunaan material pada temperatur
tinggi adalah ketahanan oksidasi. Kondisi operasi turbin gas yang tidak sepenuhnya
stabil menyebabkan perlunya ketahanan oksidasi siklik. Salah satu cara untuk
meningkatkan ketahanan oksidasi siklik adalah dengan menambahkan unsur
zirkonium (Zr) ke paduan. Dalam penelitian ini dibuat paduan Fe-14Ni-9Al-7,5Cr
ditambah Zr. Paduan tersebut diuji dengan oksidasi siklik untuk mengetahui
pengaruh zirkonium terhadap ketahanan oksidasi siklik dan lapisan oksida yang
terbentuk.
Serangkaian percobaan telah dilakukan untuk menentukan pengaruh penambahan
zirkonium pada ketahanan oksidasi siklik paduan Fe-14Ni-9Al-7,5Cr. Paduan Fe14Ni-9Al-7,5Cr dibuat dengan menambahkan 0,1%, 0,5%, dan 1,0%berat Zr. Uji
oksidasi siklik dilakukan menggunakan muffle furnace pada tekanan atmosfer dan
temperatur 800, 900, dan 1000°C selama 50 siklus. Setiap siklus oksidasi berupa 1
jam pemanasan dan 15 menit pendinginan. Sampel ditimbang sebelum diuji dan
setiap siklus setelah pendinginan. Ketebalan relatif oksida diperoleh dengan
menghitung perbandingan perubahan berat dan luas permukaan awal sampel. Dari
pengujian didapatkan nilai ketebalan relatif oksida terhadap siklus uji. Laju oksidasi
siklik didekati dengan model COSP. Sampel yang telah diuji dikarakterisasi dengan
XRD dan SEM.
Peningkatan konsentrasi zirkonium atau temperatur uji meningkatkan ketebalan
oksida yang terbentuk. Oksida yang terbentuk sebagian besar berupa Al2O3 dan
ZrO2. Lapisan oksida cepat terbentuk saat awal oksidasi siklik. Setelah itu, laju
pembentukan oksida menurun hingga ketebalan oksida cenderung konstan. Pada
temperatur 1000°C paduan Fe-14Ni-9Al-7,5Cr dengan penambahan 0,5%Zr
memiliki ketahanan oksidasi siklik terbaik dengan ???????? = 0,840931 mg2/cm4/jam dan
????0 = 1,522695×10-13 cm2/mg
Perpustakaan Digital ITB