digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan salah satu pilihan mitigasi untuk mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfir dengan cara menangkap gas CO2 di atmosfir bumi dan kemudian diinjeksikan ke dalam bumi, dalam hal ini CO2 diinjeksikan ke dalam reservoir pada sebuah formasi batuan. Kontras resistivitas pada reservoir di sebuah formasi batuan merupakan hal yang penting untuk mendelineasi reservoir dan juga struktur bawah permukaan di wilayah penelitian. Lokasi penelitian ini berada secara umum di wilayah Cekunan Jawa Timur. Delineasi reservoir dilakukan dengan metode time domain electromagnetic (TDEM). Pada penelitian ini diawali dengan membuat model pendekatan dari data TDEM yang didapatkan, dengan membuat pemodelan kedepan dari Grounded Wire TDEM 1D, hingga didapat resistivitas semu. Setelah itu untuk mencari model atau parameter dari data dilakukan pemodelan Inversi. Di penelitian kali kami menerapkan pemodelan inversi menggunakan algoritma Regressive-regressive Particle Swarm Optimization (RR-PSO). Algoritma RR-PSO ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya, algoritma ini terkendala dalam mendelineasi lapisan tipis, lapisan yang lebih dari 1500m, serta lapisan dengan kontras resistivitas yang kecil. Namun dengan mengintegrasikan hasil dari data pendukung penelitian sebelumnya, algoritma ini dapat mendelineasi letak reservoir Ngrayong yang digunakan pada proyek CCS serta mendelineasi struktur bawah permukaan pada wilayah penelitian