digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Julia Fransiska Lumbansiantar
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Julia Fransiska Lumbansiantar
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Julia Fransiska Lumbansiantar
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Julia Fransiska Lumbansiantar
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Julia Fransiska Lumbansiantar
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Julia Fransiska Lumbansiantar
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Julia Fransiska Lumbansiantar
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu cara untuk mencegah pembusukan makanan adalah melakukan pengemasan tapi kebanyakan kemasan terbuat dari plastik yang sulit terurai sehingga diperlukan alternatif lain. Rumput laut dapat digunakan sebagai bahan alternatif lain untuk membuat kemasan atau film. Polisakarida yang terdapat pada rumput laut diperoleh berupa hidrokoloid. Hidrokoloid tersebut dicampur dengan etanol 96% untuk mendapatkan ekstraknya. Ekstrak kemudian dipanaskan dalam akuades bersama minyak serai (0%, 1%, 2%, dan 3%) pada suhu 80°C selama 4 jam. Sorbitol dan PVA dimasukkan kedalam larutan dan dipanaskan selama 1 jam. Larutan film didiamkan selama tiga hingga empat hari dalam ruangan pada loyang untuk memperoleh film dalam kondisi kering. Selanjutnya film diaplikasikan pada fillet ikan nila seberat 25 gram. Karakteristik film yang dianalisa adalah morfologi permukaan film yang dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), tensile serta elongasi film, kemampuan antimikroba film, dan kemampuan film terdegradasi dalam tanah. Ikan nila ditentukan masa simpannya dengan pengujian cemaran mikroba dan organoleptik. Morfologi permukaan film dengan konsentrasi minyak atsiri menunjukkan permukaan yang berpori. Tensile film tanpa minyak serai lebih besar dibandingkan yang lain. Elongasi film dengan minyak serai 1% lebih besar dibandingkan yang lainnya. Hasil pengujian antimikroba film menunjukkan film dengan konsentrasi minyak serai 1% sudah dapat menghambat pertumbuhan E.coli dan S.aureus. Film dengan minyak serai lebih cepat terurai dibandingkan film tanpa minyak serai. Ikan nila dapat bertahan hingga hari ke-6 dilihat dari mikroba yang terdapat pada ikan dan juga organoleptik ikan.