digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fisika merupakan ilmu yang mengkolaborasikan teori dan empiris dengan menggunakan matematika sebagai bahasanya. Secara mendasar, tujuannya adalah untuk memberikan prediksi dan memodelkan suatu fenomena. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, fisikawan menggunakan ilmu fisika untuk menyelesaikan masalah yang lebih luas lagi dengan mengkolaborasikannya dengan ilmu pengetahuan lain. Salah satu permasalahan penting yang mendasar dan kompleks adalah interaksi manusia. Dengan kemampuan memodelkan dan memprediksi interaksi manusia, kita dapat menyelesaikan beragam permasalahan ekonomi dan sosial. Salah satu permasalahan yang dapat memodelkan perilaku interaksi manusia dengan baik adalah permasalahan bar El Farol. Permasalahan tersebut menggambarkan bagaimana manusia sebagai makhluk kompleks yang berinteraksi dengan orang lain harus memilih sebuah keputusan rasional dengan pengetahuan yang terbatas untuk mendapatkan keuntungan yang paling optimal untuk dirinya sendiri. Dengan memberikan batasan psikologis manusia berdasarkan game theory, setiap orang akan berlomba untuk datang ke bar demi menikmati musik Irlandia jika sepi dan sebaliknya menghindari datang ke bar jika ramai berdasarkan kapasitas memori dan jumlah strategi yang dimilikinya. Keuntungan sistem yang optimal akan didapatkan jika bar El Farol memiliki tingkat keramaian yang sesuai. Permasalahan bar El Farol ini dapat disimulasikan menggunakan agent-based modelling secara berulang. Hasil dari simulasi permasalahan bar El Farol memberikan sebuah nash equilibrium. Analisis penghargaan memberikan gambaran mengenai perilaku tiap agen. Kapasitas memori memberikan equilibrium dengan error yang rendah sedangkan jumlah strategi menentukan letak equilibrium.