Fisika merupakan ilmu yang mengkolaborasikan teori dan empiris dengan menggunakan
matematika sebagai bahasanya. Secara mendasar, tujuannya adalah untuk memberikan prediksi
dan memodelkan suatu fenomena. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, fisikawan menggunakan
ilmu fisika untuk menyelesaikan masalah yang lebih luas lagi dengan mengkolaborasikannya
dengan ilmu pengetahuan lain. Salah satu permasalahan penting yang mendasar dan kompleks
adalah interaksi manusia. Dengan kemampuan memodelkan dan memprediksi interaksi
manusia, kita dapat menyelesaikan beragam permasalahan ekonomi dan sosial. Salah satu
permasalahan yang dapat memodelkan perilaku interaksi manusia dengan baik adalah
permasalahan bar El Farol. Permasalahan tersebut menggambarkan bagaimana manusia
sebagai makhluk kompleks yang berinteraksi dengan orang lain harus memilih sebuah
keputusan rasional dengan pengetahuan yang terbatas untuk mendapatkan keuntungan yang
paling optimal untuk dirinya sendiri. Dengan memberikan batasan psikologis manusia
berdasarkan game theory, setiap orang akan berlomba untuk datang ke bar demi menikmati
musik Irlandia jika sepi dan sebaliknya menghindari datang ke bar jika ramai berdasarkan
kapasitas memori dan jumlah strategi yang dimilikinya. Keuntungan sistem yang optimal akan
didapatkan jika bar El Farol memiliki tingkat keramaian yang sesuai. Permasalahan bar El
Farol ini dapat disimulasikan menggunakan agent-based modelling secara berulang. Hasil dari
simulasi permasalahan bar El Farol memberikan sebuah nash equilibrium. Analisis
penghargaan memberikan gambaran mengenai perilaku tiap agen. Kapasitas memori
memberikan equilibrium dengan error yang rendah sedangkan jumlah strategi menentukan
letak equilibrium.