Pemakaian energi, di Indonesia, sedang mengalami kenaikan beberapa tahun terakhir. Salah
satu sumber energi dapat digunakan di Indonesia adalah energi panas bumi. Energi panas
bumi menjadi fokus penelitian ini dikarenakan belum efektifnya penggunaan sumber panas
bumi sebagai sumber energi terbarukan. Eksplorasi geofisika dilakukan pada Gunung
Tangkuban Perahu dan sekitarnya untuk mencari sumber panas bumi. Eksplorasi yang
dilakukan adalah metode gravitasi, dimana prinsip gravitasi Newton digunakan. Metode
gravitasi dilakukan menggunakan gravimeter untuk mengukur gravitasi di daerah
pengukuran. Data gravitasi hasil bacaan kemudian dikoreksi agar didapatkan anomali bouger
lengkap. Pemisahan regional dan residual kemudian dilakukan terhadap anomali bouger
lengkap. Kemudian anomali bouger lengkap, anomali regional dan anomali residual dibuat
peta konturnya. Peta kontur kemudian diinterpretasi agar didapatkan gambaran apakah
terdapat reservoir panas. Anomali bouger lengkap bernilai 270 s.d. 380 mgal. Sedangkan
anomali regional yang didapatkan adalah sebesar 90 sampai 370 mgal dan anomali residual
yang memiliki range nilai -30 sampai 270 mgal. Jalur dibuat untuk dilakukan pemodelan
keadaan bawah permukaan. Berdasarkan hasil pemodelan Jalur AB memiliki daerah yang
densitas relatif bernilai -0.206 sampai dengan +0.4524 dibanding daerah sekitarnya.
Sedangkan pada Jalur CD, Densitas relatifnya memiliki range antara +0.4901 dan -0.155
dibanding daerah sekitarnya. Pada Jalur EF densitas relatifnya berentang dari -0.136 sampai
0.4160 dibanding daerah sekitarnya. Hasil pemodelan metode gravitasi dibandingkan dengan
hasil pemodelan Controlled-source Audio-frequency Magnetotellurics (CSAMT) dan
didapatkan bahwa hasil pemodelan sudah serupa.