Perpustakaan Digital ITB

Sesar Lembang merupakan salah satu sesar major di Jawa Barat yang sampai saat ini masih diteliti tingkta keaktifannya. Pembangunan infrastruktur bawah permukaan seperti terowongan di daerah sekitar Sesar Lembang tentu harus memperhatikan aktivitas sesar ini. Terowongan yang terkena getaran tanah akibat gempa akan mengalami deformasi sehingga diperlukan permodelan distribusi stress akibat gempa sesar Lembang. Pada permodelan ini digunakan asumsi kekuatan gempa maksimum yang dapat dihasilkan oleh sesar Lembang berdasar faktor geometri dan slip rate Sesar Lembang dari penelitian - penelitian sebelumnya. Pada permodelan ini digunakan teknik komputasi finite element analysis. Terowongan yang menjadi objek penelitian adalah terowongan “AF” yang terletak di utara sesar Lembang. Data yang digunakan dalam permodelan ini dibagi menjadi dua bagian. Data yang pertama adalah data gempa yang akan digunakan untuk menghitung free field shear displacement. Data kedua adalah data parameter elastis batuan meliputi poisson’s ratio, young’s modulus, cohesion, serta critical angle. Data tersebut digunakan untuk menghitung stress di sekitar terowongan. Penentuan boundary condition pada permodelan ini diperoleh dengan asumsi - asumsi mengikuti kaidah deformasi tanah akibat gempa. Data diolah menggunakan software Phase2. Setelah permodelan selesai dan distribusi stress telah didapatkan, langkah selanjutnya adalah menganalisa kestabilan terowongan tersebut menggunakan diagram Mohr. Dari hasil permodelan tersebut didapatkan bahwa pada gempa bermagnitudo MW 6.5 diperlukan support setebal 2.5 cm pada batu pasir dan 1.2 cm pada tufa, sedangkan gempa magnitude MW 7.5 diperrlukan support setebal 4.5 cm pada batu pasir dan 2 cm pada tufa.