digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meinita Pratiwi Br Tarigan
PUBLIC Sandy Nugraha

yang cepat. Perkembangan tersebut mengakibatkan perubahan fungsi lahan, dan peningkatan jumlah kawasan terbangun sehingga mengurangi area-area yang dapat menyerap air. Kampus USU adalah salah satu kawasan pendidikan yang dibangun di atas lahan yang dahulunya merupakan lahan sawah. Topografi pada kampus ini juga relatif datar dengan kemiringan 0,25% sehingga air mengalir cenderung sangat lambat. Selain itu terdapat 3 drainase sekunder pada tapak yang menghubungkan drainase tersier dengan salah satu drainase primer Kota Medan, yaitu Sungai Babura. Aspek perubahan fungsi lahan, topografi, dan drainase sangat mempengaruhi timbulnya air limpasan pada Kampus USU. Mengelola air limpasan hujan dapat dilakukan dengan merancang ruang terbuka biru dan hijau yang dapat menyerapkan dan menampung air limpasan sehingga air yang dialirkan ke Sungai Babura berkurang kuantitasnya dan dapat memperbaiki kualitas air. Perancangan lanskap pada ruang terbuka dengan prinsip pengelolaan air hujan mampu mengingkatkan nilai ekologi pada lingkungan kampus, sehingga dapat menjadi percontohan dalam merancang lingkungan yang adapif terhadap banjir.