digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Puri Nurwidayanti
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Puri Nurwidayanti
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Puri Nurwidayanti
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Puri Nurwidayanti
PUBLIC Alice Diniarti



BAB 5 Puri Nurwidayanti
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Puri Nurwidayanti
PUBLIC Alice Diniarti

Udang putih Litopenaeus vannamei telah menjadi spesies utama dalam sektor akuakultur khususnya di negara kawasan Asia Tenggara yang produksinya mencapai 77% dari total produksi udang. Namun, kerugian dalam proses produksi pada industri akuakultur akibat kematian udang yang disebabkan oleh virus maupun bakteri patogenik masih menjadi kendala. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sinbiotik dan melihat pengaruh suplementasi sinbiotik (Kappaphycus alvarezii, Spirulina sp, Halomonas alkaliphila dan Bacillus cereus) pada pakan terhadap kesintasan, pertumbuhan, profil fisiologis komunitas bakteri usus, dan profil metabolit L. vannamei. Penelitian dilakukan dengan empat tahap yaitu : (1) produksi dan formulasi pakan sinbiotik; (2) uji kinerja pakan sinbiotik dan monitoring parameter pertumbuhan pada tahap pembesaran L. vannamei selama 60 hari; (3) analisis profil fisiologis komunitas bakteri menggunakan Biolog EcoPlateTM, dan (4) analisis metabolomik udang menggunakan Gas Chromatography/ Mass Spectrometry (GC/MS). Pakan sinbiotik dengan komposisi 99,45% pakan komersil, 0,375% K. alvarezii, 0,125% Spirulina sp., serta H. alkaliphila 109 CFU/kg (sinbiotik H) dan B. cereus 108 CFU/kg (sinbiotik B) berhasil diformulasi dan diproduksi. Hasil kinerja pakan menunjukkan bahwa pakan sinbiotik berhasil meningkatkan kesintasan udang (22 - 33%) dan rataan berat udang (22 - 25%). Pakan sinbiotik menghasilkan persentase tingkat kesintasan udang mencapai 62,29 ± 0,08 dan rataan berat udang 6,95 ± 0,81gram yang lebih tinggi dan berbeda nyata secara statistika dibandingkan kontrol dengan persentase kesintasan 30,83 ± 0,04 dan rataan berat 5,29 ± 0,28 gram (p<0,05). Komunitas bakteri usus L. vannamei dengan sinbiotik (B dan H) menghasilkan profil fisiologis mikroba pengguna kelompok substrat asam amino (AWCD: 1,34 ± 0,64) diantaranya L-treonin dan L-arginin serta polimer (AWCD: 1,73 ± 0,28) diantaranya Tween 40 dan ?-Cyclodextrin yang lebih tinggi secara nyata dibanding kontrol (AWCD: 0,64 ± 0,59), (AWCD: 1,12 ± 0,69) (p<0,05). Analisis metabolomik berhasil mengidentifikasi 69 metabolit yang terdiri dari asam amino, dipeptida, molekul gula, asam organik, amina, asam lemak, dan nukleotida. Analisis PCA menunjukkan sampel udang sinbiotik (B dan H) membentuk kluster secara terpisah dari kontrol (C). Metabolit pembeda pada kelompok udang yang diberi sinbiotik yakni valin, psicose+tagatose, leusin, trehalosa, dan fruktosa 6-fosfat. Adapun metabolit-metabolit yang lebih berkorelasi positif dengan sampel sinbiotik diantaranya berperan terhadap ketahanan yaitu treonin, isoleusin, triptofan, serin, prolin, asparagin, dan leusin, rigiditas yaitu prolin, kesegaran yaitu asam malat dan asam fumarat, dan rasa yaitu asam glutamat, prolin dan psicose+tagatose. Dari penelitian ini diketahui bahwa pakan sinbiotik B dan H dapat meningkatkan kesintasan, pertumbuhan udang pada tahap pembesaran, efektivitas penggunaan pakan (substrat karbon), dan profil metabolit yang berperan pada kualitas produk udang putih (ketahanan, rigiditas, kesegaran, dan rasa) dibanding dengan kontrol (pakan komesial).