Terminal Control Area (TMA) memiliki kompleksitas yang paling tinggi jika dibandingkan
dengan ruang udara lainnya karena melayani 3 skenario operasi penerbangan sekaligus yaitu
keberangkatan, kedatangan, dan lintas terbang. Oleh karena itu, lalu lintas di area terminal
menjadi sangat padat dan diperlukan konsentrasi ekstra bagi air traffic controller (ATC) untuk
mengaturnya agar tidak terjadi konflik, delay penerbangan, atau risiko lainnya yang
ditimbulkan dapat mengakibatkan kerugian bagi pihak terlibat. Untuk menghindari hal
tersebut, penelitian ini akan berfokus pada pengembangan model kedatangan pesawat di area
terminal bandara. Jenis simulasi yang diterapkan pada model berupa simulasi benda titik yang
dikembangkan melalui software MatLab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara
membangun model simulasi kedatangan di area terminal dan kapasitas pendaratan serta ratarata
waktu resolusi konflik pesawat pada Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Tahap pertama pembangunan model adalah pengumpulan data dan deskripsi sistem dengan
metode conflict detection and resolution (CDR). Selanjutnya, sistem yang telah dideskripsikan
akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman untuk menghasilkan suatu model. Model
tersebut perlu tervalidasi terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke tahap simulasi. Proses utama
validasi adalah memastikan separasi antar pesawat selalu terjaga selama simulasi terutama pada
area merging point STAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas pendaratan sebesar
65 pesawat selama 1 jam dan rata-rata waktu resolusi konflik sebesar 26 s untuk vectoring.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu kinerja ATC untuk mengurangi risiko seperti
kecelakaan, delay, atau kerugian operasional lainnya dan memberikan visualisasi yang baik
terhadap pergerakan pesawat ketika menghadap konflik untuk meningkatkan keselamatan lalu
lintas penerbangan terutama pada TMA.